Hitekno.com - Smartphone sepertinya menjadi benda yang tak bisa dipisahkan, semua hal yang dibutuhkan sudah tersedia di fitur smartphone kekinian. Namun hal tersebut sepertinya sudah menjadi hal candu, sama halnya dengan korban kecelakaan ini.
Unggahan seorang netizen @desprate4adate di Twitter ini mengunggah ulang foto dari Instagram @denpasar.viral.
Dalam foto yang tengah viral tersebut, terlihat seorang laki-laki yang diduga usai mengalami kecelakaan ini santuy berbaring di jalan sambil bermain ponsel.
Masih mengenakan helm, pria berbaju kuning ini asyik menatap ponselnya meski kakinya tengah diobati oleh PMI.
Ia terlihat berbaring di jalan dan menatap ponselnya, sementara warga yang ada di lokasi kejadian melilhat proses Palang Merah Indonesia tersebut menangani korban kecelakaan tersebut.
Potret pria santuy yang tak bisa jauh dari ponselnya ini mendapatkan beragam komentar dari netizen di Twitter.
''Dalem hati si ibu, hape terooss'' tulis salah satu netizen.
''Positif aja sih, mungkin dia lagi hubungi keluarga atau teman untuk datang. Dan kabarin keadaan dia gimana'' komentar positif salah satu netizen.
''Pasti ini bikin story'' curiga salah satu netizen di Twitter.
''Update dulu, keburu dijemput malekat~'' becanda netizen.
Baca Juga:
Kaesang Jadikan Pelamar Kerja Candaan, Netizen: Anak Pejabat Mana Ngerti?
''Kayaknya tulang kaki patah atau gimana? Trus itu ngalihin perhatian biar gk kerasa sakit gitu?'' ungkap salah satu netizen di kolom komentar.
Potret pria santuy yang tengah kecelakaan ini viral di Twitter dan mendapatkan lebih dari 8,9 ribu retweets dan 14 ribu likes.
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data