Hitekno.com - Biasanya beberapa menu makanan atau tempat masuk wisata akan dibanderol dengan harga yang lebih mahal jika dijual dalam bahasa Inggris di Indonesia. Menjad sebuah becandaan umum, sepertinya aturan tersebut juga berlaku pada aplikasi ojek online.
Seperti yang dibagikan oleh akun Twitter @yeahmahasiswa pada 18 Maret, akun tersebut mengunggah dua tangkapan layar berupa tampilan aplikasi Gojek yang dijadikan kolase agar mudah dijadikan perbandingan.
Tempat tujuan yang dipesan sama, namun bedanya gambar pertama tempat tujuan di pesan dalam bahasa Indonesia sementara pada tangkapan layar kedua tempat tujuan dipesan dalam bahasa Inggris.
Dalam tangkapan layar pertama diketahui pemesan memasukkan titik jemput di Sisesa House dengan tujuan Stasiun Universitas Indonesia. Dengan rute tersebut, jarak yang ditempuh jauh lebih dekat hanya 4,2 km dengan tarif Rp 6 ribu.
Sedangkan, tangkapan layar kedua menunjukkan titik jemput dan tujuan yang sama namun tempat tujuan dimasukkan dalam bahasa Inggris. Pemesan memilih tempat tujuan menjadi Universitas Indonesia Train Station dengan rute yang lebih jauh, yaitu 6,2 km. Tarifnya pun berubah menjadi Rp 10 ribu.
"Gado-Gado = Rp15.000. Mixed Salad With Peanut Sauce and Crackers = Rp55.000. Ojol: " tulis akun @yeahmahasiswa dalam kolom keterangan.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 3.700 kali ke sesama pengguna Twitter ini pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Yang kanan dapat bonus university tour dulu. Jadi penumpang bisa update TikTok University Check," tulis akun @menggetarkan.
"Yang bahasa Indonesia bisa lewat jalan tikus, yang Inggris pake jalan resmi," komentar @qwert2444555555.
"Rutenya jadi dijauhin akal-akalan biar harganya lebih..." ungkap @dikoaryatama.
Baca Juga:
Spesifikasi PlayStation 5 Resmi Diungkap, Tak Sekadar Pamer Power!
"Loh rute sama jaraknya aja beda pantes mahal. Padahal tujuannya sama. Dikira turis kali ya makanya diajak muter-muter dulu," cuit @_piyanwa.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data