Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Di saat situasi dunia saat sekarang, aplikasi Zoom melonjak popularitasnya berkat di pakai banyak orang. Namun siapa sangka Zoom mempunyai celah keamanan yang membahayakan data pengguna.
Aplikasi Zoom sendiri kini tengah laris digunakan untuk belajar, hingga rapat online ketika banyak diberlakukan Work From Home.
Sebelumnya, aplikasi ini dituduh mengumpulkan data pengguna secara otomatis dengan mencocokkan nama serta alamat email pengguna.
Berdasarkan data pengguna ini, Aplikasi Zoom dituduh mencocokkan dengan profil LinkedIn para pengguna.
Baca Juga
-
Melesat! Harta CEO Zoom Bertambah Rp 66 Triliun dalam 3 Bulan
-
Elon Musk Larang Aplikasi Zoom Digunakan di SpaceX
-
Dituduh Jual Data Pengguna ke Facebook, Ini Jawab Aplikasi Zoom
-
Aplikasi Zoom Sedang Laris, Tapi Waspada Jadi Korban Zoombombing
-
Google Hangouts, Zoom, Skype, dan Webex, Mana yang Paling Irit Bandwidth?
Fitur ini, demikian dilansir oleh The New York Times, bisa berfungsi meski pengguna memiliki untuk tampil anonim atah menggunakan nama alias atau samaran saat menggunakan aplikasi tersebut.
Jika orang lain di dalam rapat online itu menggunakan layanan bernama LinkedIn Sales Navigator, maka mereka akan bisa melihat profil LinkedIn peserta lain, hanya dengan mengklik sebuah ikon dekat nama akun mereka.
Zoom sendiri, setelah laporan itu menyebar luas, mengakui memiliki fitur tersebut dan berjanji akan segera menonaktifkannya.
LinkedIn sendiri mengatakan bahwa pihakna akan segera menghentikan kerja sama dengan Zoom dan akan menyelidiki kasus itu lebih lanjut.
Sejak marak digunakan di tengah wabah Covid-19 yang memaksa mayoritas manusia bekerja dan bersekolah di rumah, celah keamanan dan praktik curang Zoom makin banyak terbongkar.
Belum lama ini diketahui bahwa Zoom diam-diam mengirim data pengguna ke Facebook. Sementara itu keamanan Zoom juga dipertanyakan, setelah banyak pengguna menjadi korban Zoombombing.
Beberapa perusahaan dan lembaga di dunia juga sudah melarang pegawainya menggunakan Zoom, misalnya perusahaan antariksa SpaceX milik Elon Musk dan badan luar angkasa Amerik Serikat, NASA.
Itulah celah keamanan baru ini ditemukan pada aplikasi Zoom yang bisa mengumpulkan data pengguna dan profile LinkedIn. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Elon Musk Menuding Microsoft Memakai Data Twitter untuk Melatih AI secara Ilegal
-
Petinggi TikTok Disidang hingga 5 Jam, Sang CEO Bantah Tuduhan Parlemen AS
-
Google Ungkap HP Samsung dan Vivo dengan Chipset Exynos Rawan Dibajak
-
Samsung Pamer Foto Konser Menggunakan Galaxy S23 Ultra, Begini Hasil Zoom-nya
-
Ternyata iPhone Tidak Lebih Aman dari HP Android, Gegara Bug Ini
-
AI Mulai Dipakai untuk Tujuan Kriminal, Awas Kena Penipuan
-
Mudah! Begini Cara Menghapus Akun LinkedIn secara Permanen
-
Perbedaan Akun LinkedIn Premium dan Gratis: Apa Saja?
-
Tak Hanya PHK Massal, Gaji Bos Zoom Dipotong hingga 98 Persen
-
Zoom PHK Massal 1.300 Karyawan danpak WFH Mulai Ditinggalkan