Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Terdapat sebuah kabar dari akun dan media online mengenai video janggal ketika ribuan ubur-ubur pink menginvasi salah satu pantai di Filipina.
Akun fanspage Facebook bernama "Corona Update" membagikan video dengan narasi "Blooming menakjubkan ubur-ubur pink terlihat di perairan Palawan, Filipina di tengah pembatasan virus corona #jellyfish #palawan #philippines # covid19 #coronavirus".
Banyak netizen di Twitter yang membagikan video tersebut dan menghubungkannya dengan kondisi sepi pantai Filipina karena lockdown virus corona.
Salah satu akun Twitter bernama @Santanumalbum membagikan gambar ribuan ubur-ubur pink dengan narasi bertuliskan "Ubur-ubur pink menginvasi Filipina karena pantai ditinggalkan".
Baca Juga
-
CEK FAKTA: Benarkah Jakarta Jadi Banyak Corona Karena Salah Pilih Gubernur?
-
CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Tiadakan Salat Jumat di Masjid?
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Hewan Langka Berkeliaran saat India Lockdown?
-
CEK FAKTA: Benarkah Berjemur Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona?
-
CEK FAKTA: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasan WHO
Tim Cek Fakta HiTekno.com mencoba menelusuri kebenaran terkait klaim di atas.
Penjelasan
Ubur-ubur "stroberi" berwarna pink dikenal dengan nama ilmiah "Crambione mastigophore" atau ubur-ubur tomat.
Seorang peneliti sekaligus pendiri Philippine Jellyfish Stings Project bernama Sheldon Rey Boco menjelaskan bahwa terdapat kesalahpahaman orang-orang yang menghubungkan adanya invasi ubur-ubur pink dengan pantai yang ditinggalkan.
Bahkan kesalahpahaman semakin besar ketika mereka menghubungkan hal tersebut dengan virus corona.
"Terdapat kesalahpahaman saat ini dan sensasional di media, bahkan dalam literatur ilmiah sekalipun bahwa perubahan iklim dan keterkaitan keberadaan manusia berhubungan dengan peningkatan ukuran serta frekuensi blooming ubur-ubur," kata Boco kepada IFLScience.
Boco sudah mengunggah video yang viral itu di Twitter dan mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya terkait dengan pembatasan Covid-19.
"Tentu saja ubur-ubur tidak terpengaruh oleh pembatasan #COVID19. Berikut adalah blooming ubur-ubur tomat Crambione mastigophore yang direkam oleh Alimar Amor, 23 Maret 2020," kata Boco dalam akun resmi Twitter-nya.
Blooming merupakan peristiwa musiman kawanan ubur-ubur (ratusan, ribuan atau bahkan lebih) yang hidup bersama dan mendiami suatu tempat sehingga mereka terlihat seperti menguasai habitat tertentu.
Peristiwa musiman ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan dan tidak ada kaitannya dengan COVID-19.
Blooming dapat terjadi di hampir setiap wilayah samudera.
Penjelasan dari Boco mendapatkan dukungan dari peneliti NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) bernama Molly Zaleski.
"Jika pertanyaannya adalah: apakah ini karena tidak adanya orang di pantai? Jawabannya adalah tidak. Ubur-ubur ini melakukan blooming lebih terkait hubungannya dengan kondisi cuaca dan kondisi lautan," kata Molly Zaleski.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Jellyfish Blooms, blooming ubur-ubur ada kaitannya dengan perubahan musiman di lautan seperti suhu dan salinatas.
Zalenski menjelaskan bahwa blooming ubur-ubur terjadi ketika suhu air menjadi lebih hangat.
Temperatur yang lebih tinggi mempercepat produksi ubur-ubur dan memperpanjang musim reproduksi.
Ketika ubur-ubur tomat sedang melakukan blooming, manusia diharapkan menjauh dari kawanan tersebut karena sengatan mereka cukup menyakitkan apabila tersentuh kulit manusia.
Kesimpulan
Narasi mengenai kawanan ubur-ubur yang menginvasi salah satu pantai di Filipina dan mengaitkannya dengan virus corona adalah sebuah kabar yang termasuk dalam kategori misinformasi.
Berdasarkan keterangan dari peneliti NOAA, peneliti Philippine Jellyfish Stings Project, dan jurnal di atas, pantai yang ditinggalkan karena pembatasan virus corona tidak ada hubungannya dengan aktivitas blooming ubur-ubur.
Tim Cek Fakta HiTekno.com menyimpulkan bahwa informasi mengenai invasi ubur-ubur di salah satu pantai Filipina berkaitan dengan virus corona adalah sebuah kabar hoaks.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Pelatih Filipina Ungkap Peta Kekuatan MSC 2023: ECHO di Atas ONIC, EVOS Kuda Hitam
-
Hasil Pertandingan SEA Games 2023 MLBB Men: Filipina Dapat Emas, Malaysia "Gantikan" Indonesia
-
Kompak Kalah Saat Fase Grup, Indonesia dan Filipina Beda Nasib di SEA Games MLBB
-
Hasil Pertandingan SEA Games 2023 MLBB Ladies Indonesia vs Filipina, Lengkap dengan Heronya
-
SEA Games 2023: Mobile Legends Ladies Indonesia Comeback Libas Filipina, Bawa Pulang Medali Emas
-
5 Hero Mobile Legends OP Andalan Pro Player Filipina, Ampuh untuk Push Rank
-
Hasil SEA Games 2023: Timnas Mobile Legends Ladies Indonesia Gilas Habis Filipina, Amankan Tiket Menuju Semi Final!
-
Caster Mirko Bocorkan Ada Player Indonesia yang Bakal Main di Pro Scene Mobile Legends Filipina, Siapakah?
-
4 Hero MM Tersakit MLBB Andalan Pro Player Filipina, Nomor 1 Bukan Melissa
-
4 Hero Tank Terkuat MLBB Andalan Pro Player Filipina, Peluang Menang Besar!