Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Minggu, 12 April 2020 | 15:18 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Perusahaan mesin pencarian raksasa, Google telah melarang karyawannya menggunakan aplikasi Zoom. Seperti yang dilansir dari laman BuzzFeed News, Zoom, pesaing aplikasi Meet Google tersebut telah mengalami lonjakan jumlah pengguna untuk bekerja dan bersosialisasi dari rumah, selama pandemi virus corona (Covid-19).

Pekan lalu, Google mengirim email kepada karyawan yang laptop kerjanya terinstal aplikasi Zoom telah mengalami "kerentanan keamanan". Perusahaan pencarian juga memperingatkan bahwa perangkat lunak konferensi video pada laptop karyawan akan berhenti digunakan mulai minggu ini.

"Kami telah lama memiliki kebijakan untuk tidak mengizinkan karyawan menggunakan aplikasi yang tidak disetujui untuk pekerjaan yang berada di luar jaringan perusahaan kami," kata Jose Castaneda, juru bicara Google.

Baru-baru ini, dia menambahkan bahwa tim keamanan Google memberi tahu karyawan yang menggunakan Zoom Desktop Client sudah tidak bisa digunakan lagi karena dianggap tidak memenuhi standar keamanan perusahaan untuk aplikasi yang digunakan oleh karyawan.

"Karyawan yang telah menggunakan Zoom untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, dapat terus melakukannya melalui browser web atau melalui ponsel," ujarnya.

Berkantor pusat di San Jose, California, Zoom go public pada 2019 dan menjadikan CEO Eric Yuan sebagai miliarder. Layanan konferensi video perusahaan ditujukan pada perusahaan untuk menjalankan webinar dan rapat, tetapi sekarang digunakan oleh orang-orang yang mengalami karantina di seluruh dunia. Mulai untuk sesi olahraga, kelas pendidikan, dan banyak lagi. Hingga Maret ini saja, tercatatkan sebanyak 200 juta orang menggunakan Zoom setiap hari, dibandingkan dengan hanya 10 juta pada Desember lalu.

Tetapi pertumbuhan Zoom telah dirusak oleh kekhawatiran seputar keamanan dan privasi layanan. Bulan lalu, penyelidikan oleh Motherboard menunjukkan bahwa aplikasi Zoom untuk iPhone dan iPad mengirim data tentang perangkat pengguna ke Facebook, termasuk orang-orang yang tidak memiliki akun Facebook.

Ilustrasi aplikasi Zoom di ponsel pintar. [Shutterstock]

Zoom berhenti mengirim data ke Facebook hanya sehari kemudian, tetapi lebih banyak masalah muncul segera setelah itu.

Seorang mantan peretas NSA menemukan masalah keamanan Zoom, yang dapat memungkinkan aktor jahat mengontrol mikrofon dan webcam pengguna dan mendapatkan kendali atas Apple iMacs.

Intercept menunjukkan bahwa panggilan Zoom sebenarnya tidak dienkripsi dengan cara yang diklaim perusahaan. Pekan lalu, perusahaan mengatakan bahwa beberapa panggilan video "keliru" dialihkan melalui server di China.

Google bukan perusahaan pertama yang melarang karyawan menggunakan Zoom. Awal bulan ini, perusahaan roket Elon Musk SpaceX juga melarang karyawan, dengan alasan masalah privasi dan keamanan yang signifikan, dilansir laman Reuters. Dan pada Senin lalu, Departemen Pendidikan New York City mendesak sekolah tidak menggunakan Zoom dan beralih ke layanan dari Microsoft.(Suara.com/Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara