Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Aplikasi Zoom jadi solusi yang dipilih banyak orang sebagai layanan video conferencing. Dari rapat online hingga belajar online menggunakan aplikasi ini.
Namun sayangnya, celah keamanan apaikasi Zoom membuat sejumlah pihak khawatir. Terlebih lagi beberapa kasus zoombombing telah menimpa pengguna aplikasi ini.
Belum lama ini, Zoom telah merilis update baru minggu ini, sebagai upaya mengatasi serangan masalah keamanan seputar layanannya.
Zoom mengatakan, versi terbaru aplikasinya, Zoom 5.0, termasuk enkripsi dan kontrol privasi baru, pembaruan yang merupakan bagian dari rencana 90 hari untuk meningkatkan keamanan dan privasi di platform.
Baca Juga
"Saya bangga mencapai langkah ini dalam rencana 90 hari kami, tetapi ini baru permulaan. Kami akan mendapatkan kepercayaan pelanggan kami dan memberikan mereka kebahagiaan dengan fokus kami yang tak tergoyahkan, untuk menyediakan platform yang paling aman," ujar kata Eric Yuan, chief executive officer Zoom, dilansir laman Guardian, Jumat (24/4/2020).
Seperti diketahui, sejak diberlakukannya lockdown di beberapa daerah sebagai langkah penekanan penyebaran virus corona (Covid-19), pengguna aktif Zoom melonjak dari sekitar 10 juta menjadi 300 juta. Penggunaannya lebih pada rapat online, meeting group, dan pemakaman.
Pengguna berjuang dengan zoombombing yang terus-menerus, jenis serangan baru di mana aktor jahat memasuki pertemuan video dan mencemooh, serta mengeluarkan berbagai ancaman dalam upaya mengganggu mereka.
Pembaruan dengan Zoom 5.0, memungkinkan host "melaporkan pengguna" dengan tombol keamanan baru dan aplikasi sekarang default pengguna untuk fitur "ruang tunggu", yang mengharuskan peserta disetujui untuk memasuki rapat.
Dari update baru ini, semua rapat online sekarang akan membutuhkan kata sandi untuk masuk.
Aplikasi Zoom juga menambahkan standar enkripsi baru, yang disebut enkripsi ACM 256-bit GCM, yang dianggap sebagai "standar emas" enkripsi dan digunakan oleh pemerintah AS untuk mengamankan data.
"Perubahan itu akan membantu mencegah video conference dibajak oleh peretas," kata Thomas Hatch, co-founder dan chief technology officer dari perusahaan perangkat lunak SaltStack yang berbasis di Utah.
"Enkripsi ujung-ke-ujung yang telah diperkenalkan meningkatkan kewajiban yang ada sebelum konferensi video dapat dibajak di luar jalur. Ini menambah lapisan privasi yang jauh lebih baik yang sebelumnya tidak ada," terangnya.
Selain kekhawatiran zoombombing, aplikasi Zoom ini juga telah menerima kritik atas bug utama dalam beberapa bulan terakhir, termasuk yang memungkinkan seorang peretas untuk mengambil kendali penuh atas komputer pengguna.
Untuk mengatasi masalah ini, Zoom telah meningkatkan program perbaikan bug-nya, memberikan insentif bagi para profesional keamanan untuk mengingatkan mereka akan bug sebelum peretas dapat mengeksploitasi mereka.
Yuan menegaskan bahwa aplikasi Zoom tidak akan menjual data pengguna. Zoom terpaksa mengklarifikasi kebijakan seputar penjualan data setelah sebuah cerita dari Motherboard di Vice, mengungkapkan Zoom mengirimkan data dari pengguna aplikasi iOS-nya ke Facebook untuk tujuan periklanan, bahkan jika pengguna tidak memiliki akun Facebook.
Meskipun Zoom bukan satu-satunya platform konferensi video, tetapi itu adalah salah satu yang paling populer.
"Sebagian besar karena betapa mudahnya untuk digunakan," kata Hank Schless, seorang manajer senior di perusahaan keamanan teknologi Lookout.
Aplikasi Zoom mendapat banyak perhatian karena pengguna tidak mengaktifkan banyak pengaturan keamanannya. Meskipun begitu, mereka terus login setiap hari untuk menjaga keamanan mereka.
Itulah update baru dari aplikasi Zoom yang diklaim lebih aman berkat sistem enkripsi yang lebih kuat. Setelah ini apakah masih marak Zoombombing lagi? (Suara.com/Dythia Novianty).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Samsung Pamer Foto Konser Menggunakan Galaxy S23 Ultra, Begini Hasil Zoom-nya
-
Tak Hanya PHK Massal, Gaji Bos Zoom Dipotong hingga 98 Persen
-
Zoom PHK Massal 1.300 Karyawan danpak WFH Mulai Ditinggalkan
-
Sony Luncurkan FE 20-70mm F4 G Ultra-Wide, Kualitas Gambar Makin Memukau
-
Lensa Zoom Standar Sony FE 20-70mm F4 G Ultra-Wide Resmi Rilis
-
Cara Mengganti Background Zoom, Mudah dari HP maupun Laptop
-
Cara Membuat Link Zoom Meeting, Mudah dari HP maupun Laptop
-
CES 2023, LG Siap Kenalkan Kamera HP dengan Teknologi Mirip DSLR
-
Xiaomi 13 Ultra Akan Membawa Kamera Zoom Periskop Mengesankan
-
Onderdil Kamera Buatan LG Ini Bikin Ponsel Tak Punya Benjolan di Belakang Bodi