Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pengguna belanja online kembali heboh dengan kabar 13 juta akun data pelanggan Bukalapak bocor yang dijual di pasar gelap.
Disebut-sebut 13 juta akun bocor dan dijual ke pasar gelap. Namun, hal ini langsung disanggah Bukalapak.
"Perlu ditegaskan bahwa saat ini data konsumen aman di Bukalapak," ujar CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin melalui keterangan resminya.
Bukalapak menyebut bahwa percobaan peretasan pada 2019, menjadi pembelajaran pihaknya dalam menemukan sumber dan menghentikannya. E-commerce ini juga sudah mengingatkan para pengguna mengambil langkah pengamanan secara berkala, termasuk mengganti password dan menggandakan sistem keamanan.
"Keamanan user data adalah prioritas kami. Dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan," tegasnya.
Baca Juga
-
CEK FAKTA: Benarkah Presiden Jokowi Bagikan Kuota Internet 10 GB Gratis?
-
Terpopuler: Pria Bagi-bagi Mi Instan Isi Uang Jutaan dan Harga Oppo A52
-
Beri Nama Anaknya X A-12, Cuitan Elon Musk Banjir Komentar Kocak Netizen
-
Tegas, Bukalapak Laporkan Oknum Penipuan Alat Kesehatan ke Polisi
-
Tak Lagi Menjabat CEO Bukalapak, Apa yang Achmad Zaky Lakukan Nanti?
Selain menyanggah, Bukalapak juga membeberkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam pengamanan sistem mereka.
"Saat ini kami menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna," terang dia.
Sebelumnya, seorang anggota forum dark web mengaku punya 13 juta data pengguna Bukalapak yang siap dilego di situs terlarang tersebut.
Kabar ini bermuara setelah akun Startexmislead membuat sebuah thread dengan label "Selling" alias dijual. Isinya, ada 12.957.573 akun Bukalapak yang akan dilepas. Sang hacker pun meminta calon pembeli untuk menghubungnya lewat private message.
Dalam unggahan yang dibuat pada 4 Mei 2020 itu, hacker Bukalapak melampirkan contoh data yang dijual, mulai dari informasi nama lengkap pengguna, e-mail, dan tanggal lahir. Sialnya, dari contoh tersebut tercantum nama-nama penting di Bukalapak, seperti pendiri Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, hingga Fajrin Rasyid.
Contoh data yang dilampirkan berupa teks, bukan screenshot database berjenis PostgreSQL, serupa dengan yang diunggah pembobol database Tokopedia sebelumnya.
Sementara dalam deskripsi item yang dijual, diketahui bahwa hashtype yang digunakan masuk dalam kategori Bcrypt. Dalam terminologi sederhana, hashing adalah proses menghasilkan data keluaran (output data) yang panjangnya tetap dan sama, dari data masukan (input data) yang panjangnya berbeda-beda.(Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Tips Jualan di Bukalapak, Lengkap dengan Cara Buka Toko
-
Cara jualan di Bukalapak Terkini 2023, Dagangan Laris Manis
-
Tanggapi Kasus Kebocoran Data Kartu SIM, XL Axiata Klaim Sudah Terapkan Standar Internasional
-
Soal Kebocoran Data Pelanggan Kartu SIM, Indosat Ungkap Bukan Data Mereka
-
Telkomsel Klaim Sistem Aman, Tak Tekait dengan Kebocoran Data Kartu SIM
-
5 Fakta Seputar Dugaan Kebocoran Data 17 Juta Pelanggan PLN
-
Bjorka Klaim Curi 26 Juta History Pengguna, Telkom: Pelanggan IndiHome hanya 8 Juta
-
Pakar Keamanan Siber: Kebocoran Data Pelanggan IndiHome Benar Terjadi
-
Telkom Klaim Data Pelanggan Indihome Diretas karena Akses Situs Terlarang
-
Diduga 17 Juta Data Pelanggan Bocor, Kominfo Panggil Manajemen PLN