Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 11 Mei 2020 | 16:21 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Lagi-lagi kasus pencurian data menjadi ramai. Bukan cuma Tokopedia yang diretas, kini giliran data pelanggan Bhinneka diklaim telah didapatkan oleh kelumpok peretas yang sama.

Kelompok peretas yang membobol data pengguna Tokopedia, ShinyHunters dilaporkan kembali berulah. Kali ini mereka mengklaim menjual 1,2 juta data pelanggan toko online Bhinneka.com di dark web.

Selain Bhinneka.com, kelompok peretas ini juga mengaku telah memiliki data pelanggan 10 perusahaan digital lainnya, dengan total mencapai 73,2 juta akun data pelanggan.

Sebagaimana lansiran laman ZDNet, Senin (11/5/2020), seluruh data pengguna yang mereka bajak dijual di forum dark web seharga 18.000 dolar AS atau sekitar Rp 266 juta.

Sementara ShinyHunters menawarkan 1,2 juta data pengguna Bhinneka dilabeli harga 1.200 dolar AS atau setara Rp 17, 8 juta.

Ilustrasi hackers. [Shutterstock]

Untuk meyakinkan calon pembeli, kelompok peretas itu membagikan sampel dari beberapa database yang dicuri yang telah diverifikasi.

Bersama dengan Bhinneka.com, berikut daftar perusahaan dan jumlah data pengguna yang diklaim tengah dijual oleh kelompok hacker ShinyHunters.

  1. Aplikasi kencan online Zoosk (30 juta data pelanggan)
  2. Layanan printing Chatbooks (15 juta data pelanggan)
  3. Layanan fashion Korea Selatan SocialShare (6 juta data pelanggan)
  4. Layanan pesan antar makanan Home Chef (8 juta data pelanggan)
  5. Marketplace online Minted (5 juta data pelanggan)
  6. Surat kabar online Chronicle of Higher Education (3 juta data pelanggan)
  7. Majalah furnitur Korea Selatan GGuMim (2 juta data pelanggan)
  8. Majalah kesehatan Mindful (2 juta data pelanggan)
  9. Toko online Indonesia Bhinneka.com (1,2 juta data pelanggan)
  10. Koran AS StarTribune (1 juta data pelanggan)

Itulah laporan terbaru dari kelompok peretas ShinyHunters yang dulu mengklaim mendapatkan data pengguna Tokopedia. Kini kembali beraksi menawarkan data pelanggan toko online Bhinneka. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

BACA SELANJUTNYA

Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet