Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 30 Juli 2020 | 19:22 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Di masa pandemi ini, banyak sekolah terpaksa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Yang menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, masih banyak yang terkendala kuota internet.

Menteri Nadiem Makarim menyoroti mahalnya kuota internet sebagai masalah dalam keberlangsungan PJJ.

"Jadi kami benar-benar mengidentifikasi beberapa permasalahan utama," ujar Menteri Nadiem dalam taklimat media setelah mengunjungi lima sekolah di Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/7/2020).

Ia mengatakan selama kunjungan tersebut, dirinya mendapat banyak pelajaran dan masukan. Dia dapat melihat dan mendengar secara langsung permasalahan yang diutarakan para guru dan kepala sekolah sehingga bisa mengerti dan mencoba menemukan solusi ke depannya.

"Itu menjadi jauh lebih praktis untuk kami mengerti apa mungkin solusi-solusi ke depannya," kata Nadiem Makarim.

Saat mencoba menjaring permasalahan yang muncul selama pelaksanaan PJJ, ia menemukan bahwa kuota internet untuk dapat mengikuti PJJ daring merupakan salah satu masalah utama di lapangan.

"Jadi satu yang besar dan selalu kami dengar adalah terkait pembiayaan kuota. Ini yang memang menjadi beban ekonomi bagi banyak sekali orang tua murid," katanya.

Mendikbud Nadiem Makarim saat mengunjungi SMA 4 Kota Sukabumi. [Dok. Kemendikbud]

Untuk itu, Kemendikbud, katanya, memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dimanfaatkan untuk membeli pulsa murid-murid dan guru yang terkendala secara ekonomi.

"Kami sudah memperbolehkan dana BOS itu digunakan untuk pulsanya murid-murid. Tapi mungkin ini perlu kita sosialisasikan lebih banyak dan mungkin akan kembali kami kaji sebagai masukan," katanya.

Kemudian, masalah berikutnya yang menurutnya menjadi persoalan utama guru dan siswa selama PJJ adalah terkait perlunya penyederhanaan dan fleksibilitas kurikulum sehingga tidak semua standar pencapaian harus terwujud.

"Enggak semua standar pencapaian harus terjadi, tetapi lebih mendalam, tapi lebih yang esensial saja. Jadi itu salah satu PR kami," katanya.

Selain itu, ia juga melihat bahwa peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi karena menjadi fasilitator utama dalam PJJ.

"Dan bukan cuma pelajaran jarak jauh, tapi juga setelah semua balik ke sekolah juga akan menjadi suatu sarana untuk maju kepada era digital bagi guru-guru dan bagi murid-murid juga. Jadi itu adalah satu hal yang kami pelajari. Itu merupakan suatu hal yang sangat penting," demikian kata Menteri Nadiem.

Itulah persoalan kuota internet mahal yangmenurut Menteri Nadiem Makarim masih jadi kendala dalam PJJ. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Nadiem Makarim Ungkap Seharusnya Seperti Apa Ilmu Komputer di Sekolah