Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Serangan ransomware bukanlah hal yang baru, bahkan serangan digital ini secara umum tak bisa hingga mengancam nyawa karena tersebut.
Pasalnya pada dasarnya serangan ransomware merupakan mengekripsi data di komputer dan menyandera sehingga hanya memberikan korban dengan kunci deskripsi setelah ditebus.
Namun, sepertinya di Jerman ada sebuah peristiwa yang memungkinkan pasien di rumah sakit meninggal akibat serangan ransomware.
Peristiwa janggal ini memungkinkan kasus pertama peretasan yang membuat nyawa seseorang melayang.
Baca Juga
-
Menjelang Perilisan, Prediksi Spesifikasi Vivo V20 SE Terungkap ke Publik
-
Agar Bisa Beli Laptop Gaming, Cara Anak Kelabui Ibu Ini Bikin Geleng Kepala
-
Nostalgia Iklan Pakaian Jadul, Bikin Netizen Salah Fokus ke Model Iklannya
-
Tips Terhindar dari Serangan Ransomware yang Berbahaya
-
Waspada, Ini 5 Ransomware yang paling Banyak Ditemui di Indonesia
Dilansir dari laman Ubergizmo, menurut laporan dari Rumah Sakit Unvicersitas Dusseldof yang terkena serangan ransomware pada tanggal 9 September lalu membuat data rumah sakit mengacak dan membuatnya data tak dapat diakses.
Hal ini yang membuat pasien di rumah sakit tersebut awalnya telah memiliki jadwal untuk menjalani perawatan karena serangan ransomware tersebut pasien dikirim ke rumah sakit lain di Wuppertal yang berjarak sekitar 30 km dari rumah sakit sebelumnya.
Tak jelas bagaimana pasien meninggal, tetapi para penyelidik sekarang tengah mencari tahu insiden tersebut untuk menentukan apakah ada hubungan antara peretasan dan kematian pasien.
Laporan tersebut menyatakan bahwa sepertinya pada peretas tak bermaksud menargetkan rumah sakit khusus ini dan mencoba menargetkan universitas yang berbeda.
Bahkan akibat hal ini, para peretas telah memberikan pihak rumah sakit kunci deskripsi secara gratis dan menghilang setelah melakukan serangan ransomware pada tempat yang salah.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Mengenal Serangan Ransomware Lengkap Cara untuk Mencegah dan Mengatasinya
-
Link Phising Marak Beredar, Waspada Jika Terjadi Gejala Ini di HP Anda
-
Apa Itu Ransomware LockBit, Bagaimana Obrak Abrik Data Nasabah BSI?
-
Ransomware LockBit Sebar 1,5 TB Data Nasabah BSI, Gagal Negosiasi?
-
OJK Klaim BSI Sudah Kembali Normal, Meski Lockbit Ancam Sebar Data Nasabah
-
Waduh, Kelompok Ransomware Lockbit Ancam Sebarkan Data Jutaan Nasabah BSI
-
Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya
-
Gegara Hacker dan Scam, Investor Kripto Kehilangan Rp 1,5 Triliun pada April 2023
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
Exchange Bitrue Diserang Hacker, Kripto Senilai Ratusan Miliar Rupiah Hilang