Hitekno.com - Secara resmi, pekan ini diumumkan kalau harga Netflix di Amerika Serikat (AS) telah naik. Kabar peningkatan biaya langganan layanan video streaming tersebut seperti diwartakan sejumlah media.
Seperti diwartakan Digital Trends dan CNBC, kenaikan harga Netflix di AS telah resmi diberlakukan 29 Oktober 2020. Seperti apa perubahannya?
- Untuk paket standar, harga Netflix naik sebesar 1 dolar AS menjadi 13,99 atau sekitar Rp 206.000.
- Sementara untuk paket premium naik sebesar 2 dolar AS menjadi 18 dolar AS atau sekitar Rp 265.000.
- Adapun paket basic masih di angka 9 dolar AS (sekitar Rp 132.000).
Biaya berlangganan baru itu berlaku mulai Kamis, 29 Oktober kemarin untuk para pelanggan baru. Sementara pelanggan lama akan dikenai biaya baru itu dalam beberapa bulan ke depan.
"Pengguna lama akan menerima pemberitahuan via email dan akan menerima notifikasi di aplikasi dalam waktu 30 hari sebelum harga baru berlaku," jelas Netflix.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia, apakah harga Netlix juga naik? Apakah ikut penyesuaian seperti di AS?
Untungnya tidak. Netflix Indonesia, lewat Twitter, mengumumkan bahwa harga berlangganannya di Indonesia tidak ikut naik.
"Kenaikan ini berlaku di Amerika Serikat saja. Jadi, di Indonesia sejauh ini tidak ada perubahan harga," tulis Netflix Indonesia di Twitter.
Jadi untuk sementara harga Netflix di Indonesia untuk sementara masih tetap sama.
Itulah kabar naiknya harga Netflix di AS telah naik, namun untuk di Indonesia masih tetap sama tidak ikut meningkat. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga:
Dari Romantis Hingga Mencekam, Ini 10 Rekomendasi Film Netflix Terbaik
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data