Sabtu, 27 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 05 November 2020 | 18:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun ini merupakan salah satu pemilihan yang banyak menguji sistem di dunia digital. Setelah kabar hoaks yang menyebar cukup cepat di Twitter, kini giliran YouTube.

Kali ini sebua video yang mengklain kemenangan Presiden Donald Trump beredar di YouTube. Tentu saja hal ini melanggar kebijakan, pasalnya perhitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat belum diumumkan secara resmi.

Dilansir dari laman Tech Crunch, video berjudul ''Trump Won'' yang diunggah One American News Network (OAN) diunggah pagi ini dan membuat heboh.

Pada video yang diunggah di YouTube tersebut, salah satu pembaca berita OANN mengatakan jika Trump telah memenangkan pemilihan presiden periode kedua dan menyamakan penghitungan surat suara dan mencoba mencurangi pilpres.

Donald Trump. (Instagram/ realdonaldtrump)

Meski informasi yang disampaikan melalui YouTube tersebut melanggar kebijakan konten dan berisi informasi yang salah, namun YouTube enggan menghapus video klaim kemenangan Trump.

YouTube sendiri mengatakan jika video tersebut melanggar kebijakan namun tetapi bisa tayang tetapi tanpa iklan.

Salah satu juru bicara YouTube mengatakan terkait kebijakan mereka tentang berita yang tidak benar terkait pilpres mencakup konten seperti waktu, tempat atau cara hingga persyaratan suara dan menghalangi pemungutan suara yang tidak diperbolehkan.

Sedangkan video Trump tersebut tidak sampai pada levele kebijakannya sehingga tak dihapus.

Kebijakan YouTbe terkait Pilpres Amerika Serikat ini membingungkan dan berbanding terbalik dengan media sosial lainnya yang lebih tegas seperti Facebook dan Twitter.

BACA SELANJUTNYA

Siapa YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi 2023, Bukan Raffi Ahmad