Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 12 Februari 2021 | 09:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Wilayah Anambas dan Natuna sempat mengalami gangguan telekomunikasi akibat terputusnya jaringan kabel fiber optik (FO) pada proyek Palapa Ring Barat. Gangguan pada jalur Batam – Tarempa yang menghubungkan Kabupaten Kepulauan Anambas serta Kabupaten Kepulauan Natuna membuat akses jaringan internet mengalami gangguan pada 2-3 Februari 2021.

Syarif Lumintarjo selaku Direktur PT Palapa Ring Barat mengungkapkan bahwa masalah tersebut bermula ketika terdapat kapal di perairan yang merusak kabel fiber optik.

"Pada tanggal 21 Januari 2021 kabel Tanjung Bemban ke Tarempa ini putus. Penyebabnya itu adalah ada kapal asing yang karena cuaca buruk engine-nya rusak, mereka terombang ambing di laut, sekitar 19,4 kilometer dari Tanjung Beban. Karena mesin rusak, mereka buang jangkar sembarangan," kata Syarif Lumintarjo pada konferensi virtual Kamis (11/02/2021).

Jangkar yang dilempar sembarangan tersebut menyebabkan terputusnya kabel FO dari Tanjung Bemban ke Tarempa.

Kemudian, pada 2 Februari 2021, jaringan Palapa Ring Barat mengalami masalah kembali. Kali ini penyebabnya adalah proyek aktifitas pihak ketiga yang mengakibatkan terputusnya jaringan dari Ranai ke Singkawang.

Pada 21 Januari 2021 kabel arah Tarempa putus karena jangkar kapal. Ini menyebabkan awal mula masalah double-FO-cut. (Ist)

"Bersama Palapa Ring Barat, kami memantau pemulihan akses Komunikasi yang sedang berjalan. Memang sungguh sangat disesalkan hal ini terjadi, tiga hari sejak Selasa tanggal 2 Februari 2021 pemerintah daerah dan masyarakat Kepulauan Anambas tidak mendapatkan jaringan akses telekomunikasi yg maksimal sehingga berdampak kepada seluruh sektor kehidupan," kata Japrizal selaku Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kini Palapa Ring Barat mengklaim bahwa mereka sudah melakukan perbaikan bersama dinas Kominfo Anambas dan Natuna sehingga jaringan berangsur pulih.

Sebagai informasi, Proyek Palapa Ring Barat telah berlangsung sejak 2017 dan menghasilkan jaringan 4G untuk wilayah paket Barat ini diklaim telah menerapkan jaringan sesuai dengan praktik industri yang baik, yaitu telah memiliki jaringan dua arah serta memiliki main back up pada jaringan.

Ilustrasi Proyek Palapa Ring Barat. (Istimewa)

Namun, jaringan FO Palapa Ring Barat tidak didesain untuk menghadapi double-FO-cut sehingga gangguan pada wilayah Anambas dan Natuna dapat terjadi. Dalam konferensi virtual, Syarif Lumintarjo juga mengungkapkan perkembangan jaringan pada proyek nasional tersebut.

Palapa Ring Barat telah selesai membangun jaringan backbone berbasis serat optik yang menghubungkan kota-kota atau kabupaten yaitu Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bembam (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga.

Jaringan backbone serat optik tersebut mempunyai kapasitas sebesar 100 Gbps. Proyek ini juga menjangkau wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dan Kalimantan Barat (sebagai bagian dari interkoneksi dengan jaringan serat optik yang telah dibangun) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km.

Utilisasi layanan Palapa Ring Barat. (PT Palapa Ring Barat)

Semua ini guna mendukung pemerataan pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi di wilayah dan juga dapat menunjang iklim kompetisi yang lebih sehat di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi terutama untuk area 3T (Tertinggal, Terdepan, dan terluar) Indonesia.

Mereka mengimbau berbagai pihak yang ikut menggunakan infrastruktur Palapa Ring Barat untuk berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar area infrastruktur karena kesalahan sedikit saja bisa berdampak besar bagi masyarakat mengingat jaringan telekomunikasi dan internet sangat penting.

BACA SELANJUTNYA

Sasar Jateng-DIY, Smartfren Perkuat Jaringan dan Rilis Paket Data Baru