Hitekno.com - Layanan jaringan Telkom di Papua tengah dilaporkan sedang terkendala. Tidak tinggal diam, PT Telkom Indonesia tengah mengupayakan perbaikan kualitas layanan data internet.
Dilaporkan sebelumnya sempat terganggu akibat kabel putus pada titik 360 kilometer yang berada di wilayah Jayapura antara Sarmi dengan Biak.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/5/2021) mengatakan untuk layanan telepon dan pesan singkat saat ini sudah kembali normal.
"Layanan data baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap dengan mengoptimalkan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, termasuk pemanfaatan jarinan Palapa Ring Timur," kata Pujo.
Lebih lanjut dia menyampaikan permohonan maaf perseroan atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura akibat terganggunya layanan data internet.
"Kami akan mengupayakan percepatan agar kualitas layanan bisa segera kembali normal," kata Pujo.
Sebelumnya, Telkom Jayapura menyatakan kabel laut miliknya putus pada titik 360 kilometer pada Jumat (30/4), sehingga mengakibatkan komunikasi digital melalui jaringan data seluler tidak bisa digunakan untuk sementara waktu.
Perbaikan kabel putus di tengah laut harus menunggu kapal khusus, sehingga membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Hingga kini, Telkom belum mengetahui penyebab kabel laut putus tersebut.
Berdasar pantauan pewarta Antara di lapangan, komunikasi menggunakan telepon dan pesan singkat baru dapat digunakan pada Sabtu pagi (1/5/2021). Sedangkan jaringan data seluler hingga saat ini masih belum bisa digunakan sama sekali.
Sampai saat ini PT Telkom Indonesia masih berupaya dalam memperbaiki kualitas jaringan telekomunikasi yang terganggu di Papua. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga:
Biznet Provider Internet Broadband Tercepat di Indonesia versi Speedtest
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data