Senin, 29 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 03 Mei 2021 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Bos Facebook, Mark Zuckerberg beserta istrinya Priscilla Chan membeli 600 hektar lagi real estate di Hawai seharga 53 juta dolar AS atau sekitar Rp 766,42 miliar. 

Miliarder itu memiliki untuk tiga bidang properti tepi laut di Pantai Larsen Kauai dari perusahaan nirlaba Waioli Corporation.

Sebuah jalan yang mencapai pantai tidak termasuk dalam penjualan dan tetap menjadi jalan publik.

"Dikenal sebagai "Lepeuli ahupua’a, properti ini menampung beberapa koleksi terumbu karang, laut, burung, flora, dan sejarah di habitat aslinya yang tidak berubah," menurut Waioli Corporation.

“Kami tahu bahwa tanah ini akan tetap berada di tangan kepercayaan mereka dan bahwa Mark dan Priscilla akan bertindak sebagai pengurus Lepeuli yang bertanggung jawab saat ini dan di masa depan,” kata Presiden Waioli Corporation Sam Pratt kepada Pacific Business News, dilansir laman Independent, Senin (3/5/2021).

Pembelian tersebut membuat kepemilikan tanah Zuckerberg di Hawaii menjadi 1.300 hektar.

Ilustrasi Hawaii. [Shutterstock]

Dia membeli lahan seluas 700 acre di Kauai pada 2015, tetapi mengalami masalah dengan sejumlah keluarga yang memiliki bidang kecil di dalam perkebunan tersebut.

Pemiliknya dikenal sebagai "keluarga kamaaina" atau keturunan keluarga asli Hawaii yang telah mewarisi tanah tanpa akta resmi.

Sang maestro teknologi menimbulkan kontroversi dengan mengajukan serangkaian tuntutan hukum untuk mengusir keluarga dengan memaksa menjual tanah mereka di pelelangan umum.

Dia akhirnya membatalkan tuntutan hukum dan mengakui "kesalahan" nya dalam artikel op-ed permintaan maaf di surat kabar pulau itu.

Rencananya tanah di perkebunan barunya di Hawaii saat ini disewakan ke Paradise Ranch dan CEO Facebook dengan cepat mengatakan bahwa dia tidak berencana mengusir siapa pun. (Suara.com/Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

Dilihat dari Satelit NASA, Danau Lava Ini Berubah Menjadi "Danau Air"