Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kelompok hacker atau peretas meminta tebusan sebesar 70 juta dolar AS atau setara Rp 1 triliun setelah berhasil menyerang dan membobol 900 perusahaan di seluruh dunia.
Termasuk ada perusahaan di Indonesia yang menjadi korban serangan hacker ini. Mereka berjanji akan mengembalikan data yang mereka rampas jika tebusan dibayarkan.
Permintaan itu diunggah di sebuah blog yang biasa digunakan oleh geng kejahatan siber REvil, sebuah kelompok yang diduga berkaitan dengan Rusia dan punya nama di antara para pemeras online.
Serangan ransomware REvil yang dieksekusi kelompok itu pada Jumat (2/7/2021) adalah salah satu serangan siber paling dramatis yang mencuri perhatian dunia.
Baca Juga
Geng itu berhasil menerobos ke Kaseya, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Miami, Amerika Serikat. Memanfaatkan akses di perusahaan itu, mereka berhasil membobol akun-akun klien dan memicu rentetan reaksi berantai yang melumpuhkan komputer milik ratusan perusahaan di seluruh dunia.
Seorang direktur di Kaseya mengatakan bahwa pihaknya mengetahui permintaan tebusan itu. Sayang ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.
Perusahaan yang menjadi korban serangan itu berlokasi di berbagai negara, mulai dari Eropa, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan perusahaan keamanan siber ESET, disebut juga ada beberapa perusahaan di Indonesia yang menjadi korban.
Belum diketahui perusahaan apa saja di Indonesia yang terdampak serangan siber ini dan separah apa dampaknya. Di negara lain, efek serangan ini cukup besar. Misalnya di Swedia, sebanyak 800 toko milik perusahaan ritel Coop ditutup karena software mereka terganggu.
Allan Liska, pakar keamanan siber dari Recorded Future mengatakan bahwa peretas seperti ini biasanya fokus pada satu perusahaan besar.
Ini pernah terjadi bulan Juni lalu, ketika perusahaan Brasil, JBS terkena serangan REvil dan sisem produksinya terganggu. JBS mengaku mereka akhirnya membayar sebesar 11 juta dolar AS atau sekitar Rp 159,2 miliar kepada peretas agar sistem mereka kembali normal.
Itulah ancaman kelompok hacker REvil yang meminta tebusan Rp 1 triliun setelah sukses membobol ratusan perusahaan dengan ransomware. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Lucinta Luna Pakai Hijab, Netizen Tinggalkan Komentar Kocak Begini
- Warga Asyik Dangdutan di Depan Masjid Bareng Biduan Ini, Netizen: Kiamat Sudah Dekat
- Nvidia Luncurkan Layanan Cloud AI Supercomputing
- Cara Membuat Kartu Ucapan di Canva, Praktis untuk Berbagai Keperluan
- Niagahoster x KiriminAja Dorong Pebisnis Memaksimalkan Digital Marketing
- Apa Saja Fitur Google Bard? Sudah Bisakah Dipakai di Indonesia?
- 10 Negara yang Terdampak Serangan Emotet, Indonesia Masuk
- Situs untuk Cek Jadwal Imsak Online di Seluruh Indonesia
- Link Nonton Taxi Driver 2 Episode 8, Makin Seru Disaksikan!
- Ayah Tiara Andini Hapus Foto Alshad Ahmad dari Instagram, Netizen: Orangtua Mana yang Gak Kecewa?
Berita Terkait
-
Asal Nama Bjorka dan Serentetan Aksi Jahatnya, Termasuk Bongkar Data Rafael Alun
-
Bjorka Ejek BPJS Ketenagakerjaan, Sang Hacker Mulai Aktif di Telegram dan Twitter
-
Diduga Data Rafael Alun Trisambodo Diumbar Bjorka, Termasuk Kepemilikan Kendaraan
-
Kembali Beraksi, Kini Bjorka Sebar Data Pribadi Diduga Punya Mantan Pejabat Ditjen Pajak
-
Bjorka Umbar Data Pribadi Diduga Milik Rafael Alun Trisambodo
-
Bjorka Klaim Bocorkan Data BPJS Ketenagakerjaan, Pembeli Harus Bayar Pakai Bitcoin
-
Bjorka Bermanuver Lagi, Klaim Bocorkan Data BPJS Ketenagakerjaan dan Data Penting Ini
-
Deretan Instansi yang Datanya Pernah Diobok-obok Bjorka, BPJS Ketenagakerjaan yang Terbaru?
-
Bjorka Kembali Lagi: Data BPJS Ketenagakerjaan Diduga Disikat, Dijual Seharga Berapa?
-
Berantas Ransomware, Kaspersky Hadirkan Platform Khusus Ini di Indonesia