Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov menyampaikan kritikan pada konten yang disediakan Netflix dan TikTok.
Bos Telegram ini menyayangkan banyak orang-orang yang lebih menyukai informasi dari dua platform tersebut.
"Sangat disayangkan bahwa kebanyakan orang lebih suka memberi makan pikiran mereka, tidak dengan fakta nyata yang membuat kita mengubah dunia, namun dengan seri Netflix atau video acak dari Tiktok," jelas Pavel, dikutip dari Entrepreneur, Minggu (12/9/2021).
Dalam sebuah unggahan yang disebarkan di channel Telegram, Durov berpendapat bahwa pikiran adalah alat terkuat yang dimiliki manusia.
Baca Juga
Ia juga merujuk pada penelitian, yang menyebutkan bahwa otak bisa menghasilkan ide-ide baru ketika manusia sedang istirahat atau tidak melakukan apapun sama sekali.
"Seringkali kita dapat menemukan solusi untuk masalah yang sulit hanya dengan tidur semalaman," ujar Pavel Durov.
Namun, Durov mengklaim bahwa hipotesis penelitian itu tidak akan berjalan baik apabila manusia mengonsumsi serial Netflix dan video TikTok.
Sebab pikiran manusia bisa bereaksi dengan konten tidak nyata yang disajikan di kedua platform tersebut.
Menurutnya, fisik manusia bergantung pada apa yang mereka konsumsi. Begitu pula dengan keadaan mental yang bergantung pada kualitas informasi yang dikonsumsi otak manusia.
Dengan banyak mengalami realita nyata kehidupan, tambah Durov, maka otak akan memecahkan masalah mendasar dan menghasilkan solusi yang tak terduga.
"Pada level lebih dalam, otak kita tidak bisa membedakan fiksi dan realita. Banyaknya hiburan digital membuat pikiran kita sibuk mencari solusi untuk masalah yang tidak ada," ucap Durov.
Untuk mengatasinya, Durov menyarankan agar pengguna berhenti mengkonsumsi konten di Netflix dan TikTok apabila mereka ingin kreatif dan terus produktif.
"Kita harus membersihkan pikiran dari konten tak relevan yang muncul dari rekomendasi algoritma setiap hari. Jika kita ingin mendapatkan kembali kebebasan kreativitas, kita mesti memperoleh kembali kendali pikiran kita," pungkasnya.
Itulah kritikan bos telegram yang menyebut konten Netflix dan TikTok tidak baik untuk kinerja otak. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
-
Telegram Siap Hadirkan Fitur Stories pada Aplikasinya, Mulai Kapan?
-
Inara Rusli Berperilaku Begini Saat Live TikTok, Netizen Malah Nyinyir
-
Link Nonton Black Clover Sword of the Wizard King, Pasti Aman dengan Subtitle Indonesia
-
Ramai di TikTok, Ini Sederet Dampak Buruk Main Roleplay pada Anak
-
Viral di TikTok, Apa Itu Roleplay?
-
Sedah Marak di TikTok, Apa Itu Roleplay RP dan Dampak Buruknya
-
Apa Itu Roleplay yang Viral di TikTok? Ketahui Dampak Buruknya?
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?
-
Rilis Trailer Baru, Kapan One Piece Live Action Tayang?