Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 12 September 2022 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Hacker Bjorka sempat membuat gempar netizen Indonesia dengan menggunakan akun Twitter miliknya. Sayang akun Twitter Bjorka sempat kena suspend tak berselang lama menyindir-nyindir beberapa petinggi.

Seolah tak kenal takut, akun Twitter Bjorka kembali dan melancarkan beberapa cuitan yang tak kalah pedas. Namun lagi-lagi akun miliknya dilaporkan terkena suspend tak beselang lama.

Akun baru yang kena suspends tersebut diakui langsung oleh Bjorka melalui channel Telegram yang telah dibuatnya. Bahkan ia menyebut pemerintah Indonesia di balik suspend tersebut.

Dalam channel Telegram miliknya pula, hacker Bjorka ini merasa lelah dengan pemerintah Indonesia terutama soal hilangnya akun Twitter tersebut.

Hacker Bjorka ini juga mengaku akan mengambil rehat bentar karena merasa lelah. Ia juga memberikan salam perpisahan sementara.

"Yea my Twitter account has been suspended again. I will take a rest now. See You again dan love you all. [Ya akun Twitter saya telah ditangguhkan lagi. Saya akan istirahat sekarang. Sampai jumpa lagi dan love you all]" tulis Bjorka melalui Telegram.

Namun hacker Bjorka ini menambahkan kalau ia rehat tidak akan lama. Karena ia akan kembali dalam waktu dekat ini.

"Don't worry it won't be to long, [Jangan khawatir itu tidak akan lama]" lanjutnya.

Tidak diketahui sampai kapan ia akan melakukan rehat dari beberapa kehebohan yang dilakukannya belum lama ini.

Bjorka konfirmasi akun Twitter miliknya kena suspend dan ingin rehat. (Telegram)

Ikut Sebar Data Bocor dari Bjorka Bisa Kena UU ITE?

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi mengatakan pada masyarakat agar tidak ikut menyebarkan data yang dibocorkan hacker Bjorka.

Dilansir dari Suara.com, ia menjelaskan bahwa masyarakat yang ikut menyebarkan kebocoran data bisa kena Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Hati-hati buat netizen yang senang karena dapat spill data dari Bjorka. Kalau ikut nge-share data lengkap, bisa masuk kategori doxing, transmisi data pribadi. Penyebaran data seperti ini bisa kena UU ITE," kata Ismail dalam akun Twitternya, dikutip Senin (12/9/2022).

Ismail menuturkan kalau penyebaran informasi pribadi melanggar Pasal 32 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Apa yang Bjorka Inginkan? 

Banyak yang bertanya-tanya mengenai alasan mengapa Bjorka membocorkan begitu banyak data. Perlu diketahui, keberadaan Bjorka masih misterius hingga saat ini. Hacker tersebut bahkan menantang pemerintah Indonesia untuk mencarinya.

Meme dari Bjorka mengenai sindiran pemerintah yang diilustrasikan sedang "Googling" bahkan viral di media sosial. Bjorka sejauh ini sudah membocorkan data yang diduga milik Puan Maharani dan petinggi Kominfo.

Beberapa tokoh politik hingga pegiat sosial yang turut di-mention oleh Bjorka termasuk Puan Maharani, Erick Thohir, dan Denny Siregar. Bjorka memuncaki trending topik Indonesia setelah netizen mencuitkan topik tersebut lebih dari 100 ribu kali.

Popularitas hacker ini meningkat sejak ia membocorkan data dan memberikan kalimat sindiran kepada Kominfo. "Stop being an idiot (Berhenti menjadi idiot)," kata Bjorka di forum Breached.to pada 6 September 2022.

Alasan Bjorka membobol data sepenuhnya masih belum terungkap, namun thread dari Bjorka memiliki pesan yang tersirat mengenai keinginannya. Hacker Bjorka mengaku bahwa ia membobol data untuk pembuktian bahwa terdapat kelemahan di dalam sistem serta kebijakan perlindungan data dari pemerintah.

Ia turut menyebut alasan mengapa dirinya melakukan hal tersebut. Bjorka menjelaskan bahwa sosok di Warsawa merupakan alasan dirinya melakukan hal ini. 

"Ini adalah era baru untuk mendemonstrasikan secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata, karena mereka hanyalah orang-orang bodoh. Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah. Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya. Jangan mencoba melacak dia dari Kementerian Luar Negeri, karena kalian tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965, meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar," kata Bjorka.

BACA SELANJUTNYA

Apakah OnePlus akan Balik ke Indonesia? Kemunculan Akun Twitter Ini Memantik Spekulasi