Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Elon Musk batal beli Twitter dengan berbagai alasan yang disampaikannya. Kedua belah pihak kini sedang berseteru soal akuisisi yang sempat disepakati, namun kini malah mengarah ke batal.
Pihak petinggi SpaceX dan Tesla ini juga telah mengirimkan surat ketiga kepada Twitter untuk mencoba menghentikan proses akuisisi. Elon Musk batal beli Twitter setelah sebelum menyepakati akuisisi perusahaan senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 652 triliun.
Dilansir dari The Verge, Selasa (13/9/2022), Tim hukum Musk mengutip pembayaran pesangon jutaan dolar Twitter kepada mantan kepala keamanan dan pelapor Peiter Zatko sebagai pelanggaran terhadap perjanjian merger dan alasan untuk mengakhiri kesepakatan.
Konglomerat yang disebut-sebut sebagai orang terkaya di dunia tersebut juga telah mengungkap alasan batal mengakuisisi Twitter. Apa alasan Elon Musk batal beli Twitter dari kesepakatan sebelumnya?
Baca Juga
-
Elon Musk Kemungkin Batal Beli Twitter, Beralasan Takut Pecah Perang Dunia III
-
Sindiran Mark Zuckerberg ke Elon Musk: Orang Normal Tak Mau Ada Chip di Otak
-
Bikin Kaget, Elon Musk Mendadak Ingin Beli Manchester United
-
Siapa Nicole Shanahan, Istri Sergey Brin yang Digosipkan Selingkuh dengan Elon Musk
Surat yang dikirim Elon Musk tersebut, tertanggal 9 September 2022, dikirim ke kepala petugas hukum Twitter Vijaya Gadde, dan dimasukkan dalam pengajuan Twitter yang dibuat dengan SEC pada hari Jumat.
Bulan lalu, Peiter Zatko menjadi berita utama dengan menuduh Twitter menyesatkan investor tentang jumlah bot pada layanan tersebut, gagal menghapus data pengguna, dan memiliki praktik keamanan yang buruk.
Bos SpaceX ini melontarkan tuduhan itu, mengutipnya dalam surat penghentian keduanya dan memanggil Zatko untuk bersaksi dalam gugatan itu. Adapun sidang akan digelar pada Jumat.
Elon Musk mengirim surat penghentian pertamanya pada bulan Juli, mengatakan bahwa Twitter menyesatkannya tentang jumlah bot di platformnya, dan bahwa perusahaan tidak akan memberinya akses ke informasi yang dia butuhkan untuk membuat keputusannya sendiri. Ini terlepas dari kenyataan bahwa ia diberi akses ke API "firehose" yang berisi setiap tweet.
Pada hari Kamis, Wall Street Journal melaporkan bahwa Twitter telah setuju untuk membayar Zatko sekitar 7 juta dolar AS sebelum dia meninggalkan perusahaan, sehubungan dengan kompensasi yang hilang setelah dia dan perusahaan bernegosiasi tentang pembayaran selama berbulan-bulan.
Pengacara Elon Musk mengutipnya sebagai alasan lain mengapa kesepakatannya untuk membeli perusahaan media sosial tidak boleh tercapai. Perjanjian pembelian melarang Twitter memberikan pesangon atau pembayaran pemutusan hubungan kerja yang tidak biasa.
Menurut Journal, penyelesaiannya tidak terlalu aneh, mengingat Zatko adalah seorang eksekutif yang meninggalkan perusahaan. Namun sepertinya Musk tidak setuju. Surat itu juga menyebutkan Musk tidak mengetahui tentang perjanjian pemisahan sampai Twitter mengajukannya ke pengadilan.
Apakah Elon Musk benar-benar diizinkan untuk mengakhiri kesepakatan adalah masalah pengadilan di Delaware setelah Twitter menggugat pria ini pada bulan Juli karena mencoba meninggalkan kesepakatan.
Kanselir Kathaleen McCormick telah memutuskan bahwa Musk akan diizinkan menggunakan tuduhan Zatko untuk mendukung kasusnya, dan bahwa akan ada penemuan "terbatas" pada dokumen yang terkait dengan laporan pelapor.
Pada bulan Agustus, bos Tesla ini mengajukan pemberitahuan penghentian kedua, mengutip laporan asli. Adapun sidang akan dimulai pada 17 Oktober 2022 mendatang.
Itulah beberapa alasan Elon Musk batal beli Twitter yang sebelumnya terlah sepakat. Kita nantikan perkembangan selanjutnya kasus Elon Musk dan Twitter ini. (Suara.com/ Ummi Hadyah Saleh).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Bobol Twitter dan Curi Kripto dengan Nominal Fantastis, Hacker Ini Dibui Cuma 5 Tahun
-
Ketahuan Selingkuh, Nama Syahnaz Sadiqah Rajai Kolom Trending di Twitter
-
Twitter akan Sediakan Fitur Pembayaran, Mau Jadi E-Commerce?
-
Mario Dandy Tertawa Lebar Setelah Sidang, Netizen: Sumpah Pengen Tampol
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Tasyi Athasyia Ketahuan Bayar Buzzer untuk Pulihkan Namanya, Netizen: Gak Habis Fikri
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Netizen Doakan Jokowi 3 Periode, Gibran Rakabuming: Jangan Sampai Kejadian
-
Twitter Ingin Basmi Berita Menyesatkan di Media Sosial, Begini Caranya