Jum'at, 19 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Rabu, 28 September 2022 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Elbit Systems, kontraktor senjata Israel yang berspesialisasi dalam drone udara tak berawak (UAV) telah menjadi korban hacker yang berdampak pada hampir 400 karyawan.

Kata perusahaan tersebut, sejumlah data pribadi sensitif kemungkinan dicuri oleh peretas dari cabangnya di AS, Elbit America.

Dilansir dari Russia Today, perusahaan mengumumkan serangan dunia maya dalam pemberitahuan kepada pihak berwenang di Maine awal bulan ini.

Mereka mengungkapkan bahwa 369 staf tersapu dalam peretasan yang terjadi pada bulan Juni.

"Pada 8 Juni 2022, seseorang berusaha mengganggu operasi siber Elbit America. Kami segera menutup jaringan kami dan mengambil langkah-langkah untuk mengamankan lingkungan kami," kata perusahaan itu dalam sebuah surat kepada mereka yang berpotensi terkena dampak pelanggaran tersebut."

Setelah menyewa perusahaan keamanan siber terkemuka untuk menyelidiki, Elbit mengatakan pihaknya menemukan bahwa aktor yang tidak dikenal memperoleh akses ke dan memperoleh data tertentu dari jaringannya, termasuk nama individu, alamat, nomor Jaminan Sosial, tanggal lahir, informasi setoran langsung, dan etnis.

Ilustrasi drone. (Pixabay)

Perusahaan menawarkan beberapa detail lain tentang intrusi dunia maya, tetapi mereka menegaskan bahwa tidak ada informasi pribadi apa pun yang telah disalahgunakan sebagai akibat dari insiden ini.

Anak perusahaan yang berbasis di Texas itu tidak menyebutkan nama aktor mana pun yang diyakini telah melakukan peretasan, meskipun blogger keamanan siber Eduard Kovacs mengamati bahwa komplotan penyebar ransomware yang dikenal sebagai 'Black Basta' sudah buka suara tentang serangan terhadap Elbit Systems pada akhir Juni, tidak lama setelah perusahaan mengatakan itu dilanggar.

Kelompok itu dilaporkan memposting beberapa dokumen curian di situs webnya pada saat itu, termasuk informasi penggajian dan perjanjian kerahasiaan.

Berkantor pusat di Haifa, Israel, bisnis utama Elbit terutama menawarkan teknologi drone.

Menurut penyelidikan oleh para peneliti di Citizen Lab, anak perusahaan Elbit yang dikenal sebagai Cyberbit memproduksi spyware yang digunakan untuk mengawasi para pembangkang Ethiopia di AS, Inggris, dan tempat lain untuk beberapa waktu mulai tahun 2016.

Elbit kemudian menjual sebagian besar sahamnya di Cyberbit dan menjadi pemangku kepentingan minoritas pada tahun 2020.

Elbit telah mendapat kecaman dari organisasi hak asasi manusia tidak hanya karena kontroversi Cyberbit, tetapi karena perannya yang lebih luas dalam memasok militer Israel dengan serangan, pengintaian, dan drone mata-mata.

Pada bulan Juli, para aktivis menargetkan sebuah pabrik yang memproduksi mesin UAV untuk Elbit yang berbasis di Shenstone, Inggris, mengklaim menimbulkan kerusakan ribuan dolar pada fasilitas tersebut sebagai pembalasan atas serangan Israel yang mematikan di Tepi Barat yang diduduki.

Selain angkatan bersenjata Israel sendiri, Elbit telah menjual teknologi drone ke daftar panjang negara, termasuk Amerika Serikat, Azerbaijan, Brasil, Inggris, Kolombia, Georgia, dan Filipina, antara lain.

BACA SELANJUTNYA

Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir