Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berbagai perusahaan teknologi telah mengeluarkan layanan keuangan, seperti Apple, Google, Meta hingga Amazon telah memilikinya. Namun ada yang dikhawatirkan dari layanan keuangan tersebut.
Dikutip tim HiTekno.com dari laporan Suara.com, layanan keuangan dari raksasa teknologi tersebut telah menarik perhatian antimonopoli dengan langkah terbaru mereka ke layanan keuangan.
Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) sedang menyelidiki tindakan Apple, mitranya di Inggris, Financial Conduct Authority (FCA), mengambil pandangan yang lebih luas.
Beberapa layanan keuangan Apple seperti Apple Card sebenarnya dioperasikan oleh bank yang sudah ada seperti Goldman Sachs.
Baca Juga
Namun, Apple bertindak sebagai banknya sendiri untuk fitur "Pay Later" yang baru dan itulah yang menarik perhatian CFPB.
Apple Card hanya tersedia di AS saat ini, tetapi ada tanda-tanda bahwa itu mungkin diluncurkan di Inggris juga.
Misalnya, Apple baru-baru ini mengakuisisi Credit Kudos, sebuah startup Inggris yang membuat pemeriksaan penilaian kredit.
Raksasa teknologi lainnya juga meluncurkan layanan keuangan baru. Misalnya, minggu lalu Amazon meluncurkan toko asuransi online di Inggris.
Kekhawatiran FCA adalah manfaat jangka pendek bagi konsumen dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menekan persaingan di pasar dalam jangka panjang.
"Dengan menggabungkan layanan keuangan dengan bisnis mereka yang sudah ada, perusahaan Big Tech dapat membawa manfaat bagi konsumen," tulis FCA dilansir laman GSM Arena, Rabu (26/10/2022).
"Ini mungkin merupakan penawaran baru yang inovatif dengan harga yang sangat kompetitif yang didorong oleh peningkatan efisiensi, memberikan persaingan yang sehat dengan penyedia layanan keuangan yang ada," tambahnya.
"Tetapi dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan Teknologi Besar dapat menimbulkan risiko persaingan jika mereka dengan cepat memperoleh pangsa pasar, dan mereka mampu mengeksploitasi kekuatan pasar," tutur FCA.
FCA tidak mengambil tindakan apa pun saat ini, hanya ingin membuka diskusi dengan perusahaan teknologi, konsumen, dan bahkan regulator lain dan berbicara tentang "pendekatan pro-kompetitif ke pasar digital".
Itulah kekhawatiran antimonopoli yang muncul dari layanan keuangan perusahaan teknologi ternama seperti Apple dan Google. (Suara.com/ Dythia Novianty)
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Hello Store Kini Jadi Tempat Servis iPhone, iPad, dan Mac
-
7 Alasan Kamu Harus Pindah ke iPhone, Ada Deretan Fitur yang Tidak Ada di Android
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Pengusaha Hong Kong Terlibat Penyelundupan Produk Apple Senilai 2 Juta Dolar AS, Triknya Tak Terduga
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
iPhone SE Generasi Terbaru Disinyalir Belum akan Nongol hingga Tahun Depan