Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Google ditampar dengan denda 113 juta dolar AS di India karena praktik anti-persaingan.
Dilansir dari GSM Arena, Komisi Persaingan India (CCI) menyatakan perusahaan AS ini menggunakan posisi dominannya untuk memaksa pengembang aplikasi menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasinya alih-alih mengizinkan perusahaan pihak ketiga.
Peraturan mencatat bahwa platform ini adalah cara utama bagi pengembang untuk memonetisasi pekerjaan mereka dari penjualan dalam aplikasi.
Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan sedang meninjau keputusan tersebut dan mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya, karena perintah tersebut dapat diajukan banding di pengadilan India.
Baca Juga
-
Momen Ujian Skripsi FISIP UI Tahun 1990, Wajah Seram Dosen Penguji Bikin Netizen Ngeri
-
Bocor, Skor Pengujian Dimensity 9200 Kian Meroket dan Bikin Penasaran, Begini Hasilnya
-
5 Hero Counter Selena Mobile Legends Terbaik Oktober 2022
-
Cara Menghitung Jumlah Kata pada Microsoft Word, Anti Ribet dan Cepat
-
DNA Berusia 50 Ribu Tahun Ungkap Soal Keluarga Neanderthal Ini
Perusahaan juga diberi mandat untuk mengadopsi 8 solusi atau penyesuaian operasi dalam waktu tiga bulan.
Ini termasuk tidak membatasi "pengembang aplikasi untuk menggunakan layanan pemrosesan penagihan/pembayaran pihak ketiga, baik untuk pembelian dalam aplikasi untuk aplikasi pembelian", baca pesanan CCI.
Penyelidikan tentang cara Google beroperasi di pasar pembayaran dimulai pada tahun 2020, menyusul kasus antimonopoli.
Menurut sebuah firma hukum, mewakili pelapor, pesanan akan membantu persaingan dan akan mengurangi biaya bagi pengembang aplikasi.
Ini adalah denda kedua yang diterima Google di India dalam rentang waktu satu minggu. Kamis lalu juga diperintahkan untuk membayar 162 juta dolar AS atas praktik anti-persaingan, termasuk menggabungkan Chrome dan YouTube dengan Android, serta membatasi pengguna untuk mencopot pemasangan aplikasi pra-instal seperti Maps dan Gmail.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?
-
Pengguna Fitbit Kini Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google