Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berfokus tentang kesetaraan gender sempat jadi bulan-bulanan.
Hal ini disebabkan oleh tweet yang menarik perhatian, merujuk pada fakta bahwa 11% jurnalis yang dibunuh pada tahun 2021 adalah perempuan.
Dilansir dari Russia Today, ketika organisasi itu menuntut agar para penjahat "berhenti menargetkan jurnalis perempuan," para komentator bertanya apa pendapat UN Women tentang 89% lainnya.
Dari semua jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia pada tahun 2021, 11% adalah perempuan, naik dari 6% pada tahun 2020, badan PBB untuk "kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan" menulis dalam sebuah tweet pada hari Rabu pekan lalu (2/11/2022), mengutip angka-angka dari UNESCO.
Baca Juga
"Pada Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis, mari kita katakan dengan lantang: BERHENTI MENARGETKAN JURNALIS PEREMPUAN."
Alih-alih menuai dukungan, cuitan ini justru malah menjadi bumerang, bahkan sederet tokoh ternama turut ikut melontarkan pernyataan bernada kontra terhadap hal ini.
"Jadi 89-94% jurnalis yang terbunuh adalah laki-laki, mengapa kita membuat permohonan khusus untuk berhenti menargetkan perempuan?" Kolumnis Washington Post Megan McArdle menanggapi.
Penulis Noah Smith menggambarkan tweet itu pada dasarnya mengatakan "tolong targetkan hanya jurnalis pria, terima kasih."
"Apakah mereka menyerukan kesetaraan gender di sini?" tanya jurnalis Luke Rudkowski, sementara podcaster Danny Polishchuk bercanda bahwa dia "tidak akan beristirahat sampai 100% jurnalis yang terbunuh adalah laki-laki!"
Sekitar 40% jurnalis adalah perempuan, menurut angka dari 12 negara yang dikumpulkan oleh Universitas Oxford. Ini berarti bahwa secara statistik, jurnalis perempuan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal di tempat kerja daripada rekan laki-laki mereka, yang meskipun merupakan 60% dari tenaga kerja, menyumbang hampir 90% dari kematian.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Cara Bayar PBB Online Tanpa Keluar Rumah, Super Simpel
-
Tweet Joe Biden Lebih Populer dari Elon Musk, Karyawan Twitter Ketar-ketir
-
Twitter Pasang Fitur Cuitan Panjang, Bisa Tembus 4 Ribu Karakter
-
Bisa Leluasa Curhat, Pengguna Twitter Segera Bisa Bikin Cuitan Hingga 4.000 Karakter
-
Makin Keras, Kini Twitter Larang Semua Tautan ke Media Sosial Pesaing
-
Hilangkan Curhatan Lama, Begini Cara Hapus Seluruh Tweet dari Akun Twitter
-
PBB Didesak untuk Ungkap Pengembangan Senjata Biologis Ilegal di Biolab Ukraina, Amerika Serikat Disinyalir Terlibat
-
PBB Ungkap Potensi Mematikan dari Gelombang Panas yang akan Datang, Bikin Ngeri
-
Update Fitur Baru Twitter Edit Tweet Makin Meluas, Sudah Mendapatkannya?
-
Pengguna Twitter Blue Sudah Bisa Coba Fitur Edit Tweet, Begini Cara Kerjanya