Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - ChatGPT menggemparkan Internet. Kecerdasan buatan ini tidak hanya menarik perhatian komunitas bisnis tetapi juga menyebabkan munculnya layanan serupa.
Sebelumnya sempat tersiar kabar bahwa Microsoft telah menginvestasikan $10 miliar di OpenAI dan bahwa Baidu sedang mengerjakan AI pesaing.
Tetapi tidak semua orang puas dengan ChatGPT seperti Microsoft. Sayangnya, internet dipenuhi dengan konten yang dihasilkan AI hanya dalam dua bulan.
Ingin memperbaiki masalah ini, OpenAI merilis alat untuk mendeteksi teks yang dihasilkan AI, termasuk dari ChatGPT.
Baca Juga
Dilansir dari Gizmochina, setelah berbulan-bulan perdebatan dan kebingungan, OpenAI telah merilis alat yang membedakan teks yang ditulis oleh manusia dan kecerdasan buatan.
Perangkat lunak ini, yang mendeteksi ChatGPT perusahaan sendiri dan alat kecerdasan buatan lainnya, adalah awal yang baik, tetapi itu tidak cukup.
Sayangnya, tingkat keberhasilan alat yang disebut "AI Text Classifier" ini sekitar 26%. OpenAI, yang juga menyatakan masalah ini di situs webnya, mungkin akan meningkatkan sistem di masa depan.
Mengakui margin of error, OpenAI juga memperingatkan tentang masalah ini. Pernyataan yang tertulis di situs web perusahaan berbunyi sebagai berikut:
"Tujuan penggunaan kami untuk Pengklasifikasi Teks AI adalah untuk mendorong percakapan tentang perbedaan antara konten yang ditulis manusia dan yang dihasilkan AI. Hasilnya mungkin membantu, tetapi seharusnya tidak menjadi satu-satunya bukti, ketika memutuskan apakah suatu dokumen dihasilkan dengan AI. Model ini dilatih pada teks yang ditulis manusia dari berbagai sumber, yang mungkin tidak mewakili semua jenis teks yang ditulis manusia."
"Pengklasifikasi Teks AI" juga memiliki beberapa batasan. Batasan saat ini adalah:
- Membutuhkan minimal 1.000 karakter, yaitu sekitar 150 â 250 kata.
- Pengklasifikasi tidak selalu akurat; itu dapat salah melabeli teks yang dihasilkan AI dan ditulis manusia.
- Teks yang dihasilkan AI dapat diedit dengan mudah untuk menghindari pengklasifikasi.
- Pengklasifikasi cenderung melakukan kesalahan pada teks yang ditulis oleh anak-anak dan pada teks yang tidak dalam bahasa Inggris, karena itu terutama dilatih pada konten bahasa Inggris yang ditulis oleh orang dewasa.
Terkini
- Lihat Aldi Taher Ketemu Ariel Noah, Netizen Malah Minta Buat Lagu
- Millen Cyrus dan Lionel Lee Coba Filter AI, Hasilnya Malah Tak Terduga Gini
- Viral Pria Lakukan Pungli Buat Bangun Pos Ormas, Netizen: Tolong Ditindak
- Video Mario Dandy Lepas Kabel Pengikat Dianggap Editan, Kiky Saputri: Lebih Lucu Polisi Beneran
- Lihat Tomo dan Livy Renata Berduaan Pakai Yukata, Malah Bikin Netizen Baper
- Haters Lecehkan Selvi Ananda, Gibran Rakabuming: Entar Diciduk Nangis
- Raffi Ahmad Jualan Jet Pribadi Rp 39 M, Netizen: Bisa Pay Later?
- Viral Video Mario Dandy Bisa Pasang Sendiri Cable Ties, Ayah David Ozora Ngamuk
- Lihat Tas Hermes Syahrini, Netizen Salfok ke Ini sampai Curiga Barang KW
- 4 Cara Melihat Tanggal Bergabung di Instagram, Mudah Lewat Metode Ini
Berita Terkait
-
Pakai Teknologi AI, Virtual News Anchor Kini Hadir di Industri Media Digital
-
Google dan Komisi Eropa Jalin Kerja Sama untuk Bikin Regulasi AI
-
Solana Gunakan Plugin ChatGPT, Bikin Blockchain Mudah Dipahami
-
Microsoft Hadirkan Asisten Kecerdasan Buatan (AI) Copilot untuk Windows 11
-
Kenapa Apple Larang Karyawan Pakai ChatGPT di Tempat Kerja? Ini Alasannya
-
Mantan Petinggi Google Sebut AI Bisa Musnahkan Manusia, Ngeri!
-
Konten Reels yang Dibagikan Melesat, Terdapat Peran Teknologi AI di Dalamnya
-
Susul Samsung, Apple Kini Juga Larang Karyawan Pakai ChatGPT
-
ChatGPT Kini Hadir di iOS, User Android Sabar Dulu
-
Biar Makin Mudah Terjangkau, Microsoft Siapkan Seabrek Fitur Baru pada Bing Chat