Kamis, 28 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 07 Februari 2023 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Anggota Parlemen Buruh Australia, Julian Hill, mengklaim bahwa AI (kecerdasan buatan) dapat digunakan untuk "pemusnah massal" dalam pidatonya di parlemen.

Ia menyerukan penyelidikan untuk menilai risiko dan manfaat dari AI, yang menurutnya dapat menyebabkan siswa menyontek, disinformasi, dan aplikasi militer yang tidak terkendali.

Dilansir dari Sputnik News, Hill memperingatkan risiko dari AI, seperti potensi kehilangan pekerjaan dan penggunaan AI untuk tujuan jahat, seperti serangan dunia maya dan kampanye disinformasi.

Ia juga memperingatkan bahwa jika AI melampaui kecerdasan manusia, itu dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional. Meskipun demikian, Hill mengakui bahwa AI juga memiliki potensi untuk merevolusi banyak industri dan mengubah dunia kita.

Namun, ia berpendapat bahwa manusia harus berhasil mengendalikan AGI sebelum ledakan intelijen, agar tidak menyebabkan kerusakan bagi umat manusia.

"Teknologi AI, seperti perangkat lunak pintar yang dapat menulis esai dan menghasilkan jawaban, menjadi lebih mudah diakses oleh siswa, memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tugas dan tes tanpa benar-benar memahami materi yang menimbulkan kekhawatiran bagi guru, yang khawatir tentang dampaknya pada integritas sistem pendidikan," katanya.

Anggota parlemen itu berpendapat bahwa jika kecerdasan umum buatan "melampaui kecerdasan manusia, itu dapat menimbulkan ancaman bagi militer kita, berpotensi membuat kemampuan pertahanan kita saat ini menjadi usang."

BACA SELANJUTNYA

Pentingnya Edge AI untuk IoT Generasi Mendatang