Sabtu, 20 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 10 Februari 2023 | 17:20 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Startup teknologi Pyka berhasil membuat pesawat kargo listrik otonom terbesar dunia. Perusahaan rintisan tersebut mengungkap bahwa pesawat listrik tanpa pilot atau pesawat otonom ini sangat berguna sebagai kendaraan kargo dan melakukan berbagai misi lain.

Tak hanya itu, mereka juga mengembangkan pesawat listrik otonom untuk mendukung industri pertanian hingga misi kemanusiaan.

Pyka menamai pesawat anyarnya dengan sebutan Pelican Cargo. Kapasitas pesawat ini masih jauh dari pesawat kargo konvensional.

Pesawat dapat mengangkut muatan maksimal 400 pon (181 kilogram) dan jangkauan 200 mil (321 kilometer) dalam satu kali pengisian daya.

Untuk ukuran kargo, pesawat tersebut terhitung kecil. Meski begitu, Pelican Cargo bisa digunakan untuk pengiriman jarak pendek pada medan yang berat.

Pyka Pelican Cargo, pesawat listrik otonom yang diklaim terbesar dunia. (Pyka)

Pesawat bermesin membutuhkan sistem pembakaran yang jauh lebih mahal. Sementara pengiriman menggunakan mobil dapat memakan waktu lama.

Pesawat listrik Pelican Cargo dibuat untuk memecahkan masalah tersebut. Dikutip dari InsideEVs dan FoxBusiness, Pelican Cargo membutuhkan landasan pacu sepanjang 600 kaki (183 meter).

Pesawat dapat terbang dengan kecepatan jelajah 80-90 knot (69-92 mil per jam atau 111-148 kilometer per jam) dan dapat membawa volume maksimum 66 kaki kubik (1,87 meter kubik).

Ada empat motor listrik yang menghasilkan gabungan 100 kilowatt dan baterai 50 kilowatt-jam.

Logo Pyka. (Pyka)

"Kami dengan bangga mengumumkan peluncuran Pelican Cargo, pesawat listrik otonom terbesar Pyka dan UAS kargo komersial tanpa emisi pertama dari jenisnya," ungkap Pyka melalui situs resmi perusahaan.

Setelah mengumpulkan 3 juta dolar AS (Rp 45,5 miliar) pada Maret 2018 melalui akselerator startup teknologi Y Combinator, perusahaan mulai merancang produk pertamanya, "Egret".

Startup tersebut juga memperoleh pendanaan tambahan sebesar 8 juta dolar AS pada Mei 2019.

Dana lebih dari Rp 100 miliar digunakan untuk memproduksi penyemprot tanaman bertenaga listrik generasi kedua, "Pelican".

Pesawat otonom milik mereka telah dipakai pada industri pertanian di Kosta Rika.

"Kami bertujuan untuk memiliki pesawat yang dapat beroperasi dari infrastruktur yang sangat, sangat minim dengan cara yang sangat terjangkau. Saat ini hal itu tidak mungkin dilakukan dengan pesawat yang dikemudikan. Kami masih dalam tahap awal dengan pesawat otonom ini, belum siap untuk dikirim ke Turki, tapi kami sudah berpikir sampai di sana (berpikir untuk misi kemanusiaan)," kata CEO Pyka Michael Norcia.

BACA SELANJUTNYA

Kode GTA PS2 Pesawat Lengkap dengan Serenteng Cheat Lain