Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Saham milik Alphabet (induk Google) turun drastis mulai Rabu (8/02/2023) setelah chatbot AI mereka melakukan kesalahan. Tak tanggung-tanggung, saham perusahaan induk langsung turun sebesar 8 persen.
Itu menyebabkan nilai pasar perusahaan anjlok 100 miliar dolar AS atau Rp 1.518 triliun.
Saham milik Google turun hampir 8 persen menjadi sekitar 99,40 dolar AS (Rp 1,5 juta) pada Rabu (8/02/2023) setelah chatbot AI mereka menyajikan informasi tak akurat.
Saham Google kembali turun menjadi 94,57 dolar AS (Rp 1,43 juta) pada Sabtu (11/02/2023). Perusahaan mengalami tren penurunan saham 7,83 persen selama 5 hari terakhir.
Baca Juga
-
Spesifikasi Realme GT Neo 5, HP Pertama dengan Fast Charging 240 W
-
Disney Plus Kehilangan Jutaan Pelanggan untuk Pertama Kalinya, Perusahaan Siap Ganti Strategi
-
Samsung Galaxy S23 Ultra 5G vs Samsung Galaxy S22 Ultra 5G: Ini Perbedaan Spesifikasinya
-
Hadir di Playstore, Ini Spesifikasi HP Minimal untuk Main CarX Street
Saham milik Google anjlok setelah perusahaan gagal dalam demo pertama untuk memamerkan chatbot AI Bard.
Sebagai informasi, Bard merupakan chatbot berbasis AI atau kecerdasan buatan yang diluncurkan sebagai pesaing ChatGPT.
Microsoft adalah investor besar yang mendukung OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT.
Dikutip dari Forbes dan NPR, anjloknya saham Google semakin parah setelah terdapat laporan bahwa iklan Twitter untuk layanan Bard menghasilkan informasi yang tidak akurat.
Melalui Twitter, gambar GIF memperlihatkan pengguna yang bertanya kepada Bard.
"Penemuan baru apa dari James Webb Space Telescope (JWST) yang dapat saya ceritakan kepada anak saya yang berusia 9 tahun?" tanya salah seorang pengguna.
Chatbot AI Bard lantas menjawab bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) bisa mengambil exoplanet (planet terluar).
Layanan itu juga mengungkap bahwa gambar pertama exoplanet diambil menggunakan JWST. "Penemuan ini dapat memicu imajinasi anak tentang keajaiban alam semesta yang tak terbatas," ungkap Bard.
Padahal informasi tersebut salah besar. NASA mengungkap bahwa gambar exoplanet pertama diambil oleh Very Large Telescope (Teleskop Sangat Besar) pada tahun 2004.
Ini sekitar 17 hingga 19 tahun sebelum pembuatan JWST. Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) adalah teleskop pertama yang merekam exoplanet.
Saham Google turun hampir 8 persen sementara saham Microsoft naik 2,23 persen dalam 5 hari terakhir.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Arkadia Digital Media Gelar RUPS Tahunan, Optimistis Raih Kinerja Positif ke Depan Berdasar Capaian di Q1 2023
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta