Hitekno.com - Google memperkenalkan chatbot berbasis AI tingkat konsumen pertamanya, yang dikenal sebagai Google Bard. Pengumuman ini datang hanya beberapa minggu setelah munculnya laporan tentang gejolak hebat di dalam Google, termasuk CEO Sundar Pichai yang menyebut pertemuan "kode merah". Pertemuan tersebut dilakukan setelah perusahaan juga baru saja menyelesaikan putaran PHK besar-besaran.
Sekarang, dilansir dari Android Authority, laporan menunjukkan bahwa karyawan Google tidak senang dengan waktu peluncuran Bard. Papan pesan internal yang digunakan oleh Googler diduga dipenuhi dengan meme yang mengkritik Google, Pichai, peluncuran Bard, PHK, dan banyak lagi.
"Dear Sundar, peluncuran Bard dan PHK terburu-buru, gagal, dan rabun," bunyi salah satu meme yang diduga menyertakan foto Pichai. "Silakan kembali mengambil pandangan jangka panjang."
Namun, bukan hanya karyawan yang kesal dengan PHK tersebut. Meskipun Bard adalah langkah penting bagi Google dan dapat mewakili masa depan bisnis Penelusurannya, karyawan tidak berpikir itu siap untuk primetime.
Baca Juga
Awal pekan ini, terungkap bahwa tanggapan Bard terhadap pertanyaan dalam contoh teknologi Google sendiri termasuk informasi yang tidak akurat secara faktual. Tak lama kemudian, saham Google anjlok lebih dari 8% dan turun 9% saat ini.
"Bard terburu-buru ke pasar dengan panik memvalidasi ketakutan pasar tentang kami," bunyi salah satu meme.
ChatGPT sendiri sudah memiliki lebih dari 100 juta pengguna, menjadikannya salah satu layanan dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada.
Sementara itu, Microsoft memasukkan program mirip ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing dan browser edge-nya, dan juga menjanjikan AI akan datang ke rangkaian aplikasi Office-nya.
Google pun tersudut, dan Pichai tahu bahwa Google perlu mengeluarkan sesuatu sekarang dan membendung gelombang.
Sehubungan dengan adanya PHK, pengumuman Google Bard yang diikuti kabar tak sedap, serta persaingan dengan Microsoft.
Google tampaknya berada di tempat yang sulit. Ditambah lagi dengan banyaknya karyawan yang tidak senang dengan keputusan yang dibuat perusahaan dalam menanggapi masalah ini.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?
-
Pengguna Fitbit Kini Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google