Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perusahaan pembuat chipset asal China, Unisoc kini sedang mencari investor untuk dana senilai 10 miliar yuan atau 1,5 dolar AS atau setara dengan Rp 22 triliun. Usaha mencari investor ini dilakukan guna menghadapi gempuran Amerika Serikat di masa mendatang.
Investor dengan jumlah dana tersebut nantinya akan membuat valuasi Unisoc meningkat hingga mencapai 70 miliar yuan. Dalam laporan tersebut, Unisoc memanfaatkan minat investor lokal pada produksi chipset.
Dilansir dari Reuters, investasi dana yang didapat oleh Unisoc ini guna membantu perusahaan China tersebut untuk menjadi lebih mandiri guna menghadapi tekanan Amerika Serikat.
Rencana jangka pendek Unisoc hingga bulan Maret 2023 mendatang adalah untuk mendapat beberapa investor guna menutup putaran perdana di akhir Juni mendatang.
Baca Juga
-
Hero Epic Comeback di Mobile Legends, Nomor 5 Langganan Menang
-
Jadwal MPL Season 11 Hari Ini: RRQ Ketemu Bigetron Alpha, Reuni Renbo dan Sang Mantan
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Gunakan Teknologi VR, MetaNesia Telkom Dukung Digitalisasi Sistem Pelatihan di PHR
Sayangnya, beberapa perusahaan yang kemungkinan menjadi investor Unisoc ini menolak untuk diungkap informasi rahasianya. Sekretaris dewan perusahaan tersebut menyebut bahwa dana yang digunakan ini untuk meningkatkan daya saing teknologi dan produk.
Menurut rencana, Unisoc akan melakukan penggalangan dana untuk membantu China guna mengembangkan sektor chipset domestik dan menjadi lebih mandiri secara teknologi.
Seperti yang diketahui, Amerika Serikat sebelumnya sudah melakukan kontrol pada ekspor untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer China. Hal ini terkait dengan produksi chipset yang sebagian besar dilakukan dengan campur tangan Amerika Serikat.
Amerika Serikat menekan pergerakan pemerintah China dan membatasi ekspor dengan melarang penjualan teknologi dan peralatan guna pembuatan chipsetke China.
Secara market share, Unisoc memang masih kalah bersaing dari Qualcomm dan Samsung. Hal ini yang kemudian membuat perusahaan tersebut perlu mencari investor untuk dana perkembangannya.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Mengenal Exynos 2200, Chipset yang Jadi Otak Samsung Galaxy S23 FE
-
Deretan Fitur Andalan MediaTek Dimensity 8300, Chipset Smartphone dengan Rasa Premium
-
MediaTek Dimensity 9300 Terapkan Desain All Big Core, Dongkrak Kinerja dan Efisiensi
-
MediaTek Dimensity 6000 Series Terbaru, Hadirkan Konektivitas 5G yang Lebih Mudah Diakses
-
SHIB Termasuk Memecoin Populer, Investor Retail Masih Percaya Diri
-
Komparasi Mediatek Dimensity 1080 vs Snapdragon 870, Mana yang Lebih Oke?
-
Muncul Rumor Qualcomm Pasok Chip 5G ke Huawei, Begini Faktanya
-
Top 10 Ranking Chipset AnTuTu Benchmark 2023, Teratas Bukan Snapdragon
-
Chipset Realme C55 vs Redmi Note 12, Bagus Mana?
-
Hyundai Pilih Samsung Exynos untuk Jadi Otak di Mobil Listriknya