Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Drone semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Startup yang memproduksi drone otonom, Skydio, baru saja memperoleh pendanaan sebesar triliunan rupiah.
Skydio mengumumkan penggalangan dana Seri E senilai 230 juta dolar AS (Rp 3,5 triliun).
Mereka menggunakan dana simpanan untuk pembangunan fasilitas manufaktur baru di Amerika Serikat.
Sejak awal konflik antara Ukraina dan Rusia, startup ini menyumbangkan drone atau pesawat tak berawak.
Baca Juga
Ratusan drone digunakan untuk mendokumentasikan kerusakan pada bangunan, rekaman medan sebelum mengirim pasukan, serta bukti yang diklaim sebagai kejahatan perang.
Dikutip dari TechCrunch, pendanaan Seri E dipimpin oleh Linse Capital serta partisipasi dari berbagai investor seperti Andreessen Horowitz, Next47, IVP, DoCoMo, Nvidia, Walton Family Foundation, dan UP.Partners.
Hercules Capital, dan Axon, perusahaan di belakang Taser dan kamera badan polisi, juga berinvestasi di Skydio.
Perusahaan menjelaskan bahwa mereka telah melihat pertumbuhan pasar drone 30 kali lipat selama tiga tahun terakhir.
Mereka mengklaim sebagai produsen drone terbesar di Amerika Serikat. Tambahan ratusan juta dolar AS membuat valuasi startup Skydio mencapai 2,2 miliar dolar AS atau Rp 33,5 triliun.
Di negara asalnya, startup ini memenangkan kontrak beberapa tahun dengan Angkatan Darat AS untuk melakukan pengintaian jarak pendek.
Skydio mengatakan bahwa dronenya digunakan di setiap cabang Departemen Pertahanan AS, Departemen Perhubungan Negara Bagian AS dan oleh lebih dari 200 badan keamanan publik di 47 negara bagian Amerika Serikat.
Startup ini viral dengan drone aslinya yang menampilkan deteksi penghindaran tabrakan di tempat umum. Mereka membangun fasilitas manufaktur baru di Hayward, California.
Fasilitas seluas 36.000 kaki persegi meningkatkan 10 kali lipat produksi dibanding sebelumnya. Startup drone tersebut juga mempekerjakan 150 karyawan setelah memperoleh pendanaan besar.
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Bagaimana Staffinc Suite Bantu Ariston Optimalkan Promosi Penjualan
-
Tunjuk Member Board Baru, Endeavor Indonesia Siap Tunjang Pertumbuhan Ekosistem
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat