Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Saat masih mengandalkan Symbian dan OS milik mereka sendiri, Nokia pernah menjadi "Raja HP". Perusahaan asal Finlandia ini mengaku bahwa mereka telah mengubah strategi bisnis.
Mereka kini tak berfokus di pasar smartphone, melainkan ingin melebarkan sayap sebagai perusahaan teknologi.
Hal tersebut merupakan langkah Nokia yang semakin menjauh dalam persaingan perangkat mobile.
Sebelumnya, Nokia mengaku bahwa mereka tak ingin menggarap HP flagship dan fokus ke smartphone entry-level.
Baca Juga
Saat MWC 2023, perusahaan mengganti logo dan menjelaskan perubahan strategi pada tahun ini.
Dikutip dari situs resmi Nokia, perusahaan mengaku bahwa digitalisasi sudah meluas di berbagai bidang.
Ini membuat industri membutuhkan teknologi jaringan. Nokia akan fokus ke bisnis jaringan B2B, cloud, hingga aplikasi metaverse.
Pada visi teknologi 2023 hingga 2030, Nokia sangat yakin bahwa dunia akan berpindah dari era 5G menuju 5G-Advanced dan 6G.
Biosensor dan fitur Augmented Reality bakal memainkan peran penting pada 7 tahun mendatang.
"Pada tahun 2030, dunia akan mengalami transformasi yang signifikan. Tingkat adopsi teknologi global akan dipengaruhi oleh tren seperti kelestarian lingkungan dan keamanan siber. Kemajuan dalam semikonduktor, perangkat lunak, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (ML) akan terus dipercepat. Namun pengembangan teknologi yang mendukung metaverse, cloud, dan Web3 akan berpotensi meningkatkan kualitas hidup dan pekerjaan kita," tulis Nokia dalam situs resminya.
Nokia menjelaskan bahwa cloud computing akan menjadi pusat internet masa depan yang berkelanjutan dan aman.
Teknologi blockchain, cryptocurrency, dan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) bakal semakin populer.
Nokia juga akan terjun di metaverse industri, perusahaan dan tingkat konsumen.
Penyebaran teknologi tersebut akan membutuhkan perubahan mendasar dalam hal konektivitas. Itulah sebabnya Nokia berusaha memelopori evolusi jaringan dan cloud.
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Inovasi AI Nokia, Manfaatkan Natural Language Processing Lebih Lanjut
-
3 Tips Memaksimalkan Samsung Galaxy M34 5G untuk Content Creator
-
Fakta Menarik Christopher Nolan, Sutradara Oppenheimer yang Tak Mau Pakai Smartphone
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Vivo Resmi Jadi Official Exclusive Supplier of Mobile Phones Asian Games Hangzhou 2022
-
Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya