Kamis, 25 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 27 Maret 2023 | 16:38 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Perusahaan yang berbasis di Moskow Sistemma telah menciptakan pesaingnya sendiri untuk ChatGPT OpenAI, yang berjalan sepenuhnya di server domestik dan dalam bahasa Rusia. Proyek ini diresmikan pada hari Minggu di situs resmi perusahaan TI.

AI disebut SistemmaGPT (Generative Pre-trained Transformer) dan didasarkan pada perkembangan perusahaan itu sendiri, bersama dengan penelitian Universitas Stanford. Chatbot ini ditujukan untuk bisnis Rusia dan lembaga pemerintah.

Sistemma mengklaim bahwa AI-nya dapat menulis teks berkualitas tinggi dan memiliki "pengetahuan ensiklopedis." Perusahaan juga mengklaim bahwa chatbot dapat "membuat tutorial, menulis esai, kode pemrograman, resume atau hanya mendukung percakapan sambil berpura-pura menjadi selebriti."

Itu dapat menemukan dan menganalisis data secara real time dan membuat strategi pengembangan dan proyek bisnis, sambil beradaptasi dengan klien mereka dan konteks lokal.

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Dilansir dari Russia Today, chatbot saat ini dalam versi beta yang sedang dalam proses, dengan pengujian terbuka oleh publik dijadwalkan pada bulan Juni. Perusahaan juga sedang mengerjakan AI yang dapat mengedit gambar dan video, yang direncanakan untuk tahun 2023.

Chatbot AI menjadi terkenal ketika ChatGPT buatan AS, yang dikembangkan oleh OpenAI, diluncurkan pada November 2022. Program ini telah mengumpulkan 100 juta pengguna, mencetak rekor untuk aplikasi dengan pertumbuhan tercepat. AI cukup pintar untuk lulus ujian untuk sekolah hukum dan kedokteran. Seorang mahasiswa Rusia menggunakan ChatGPT untuk berhasil lulus tesis diploma.

Banyak perusahaan telah mulai berinvestasi dalam proyek AI mereka sendiri. Google dan Microsoft mengungkapkan chatbot mereka awal bulan ini. CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk juga dilaporkan ingin mengembangkan AI serupa miliknya sendiri.

Pakar keamanan siber M.H. Homaei menulis pada bulan Februari bahwa AI semacam ini juga menimbulkan "beberapa risiko keamanan yang harus diwaspadai oleh organisasi untuk melindungi data dan reputasi sensitif mereka."

Efektivitas chatbot bergantung pada klien yang memberinya data berharga, yang dapat membuatnya rentan terhadap pelanggaran data. OpenAI mengungkapkan pada hari Minggu bahwa karena bug, beberapa informasi pribadi dan pembayaran penggunanya terlihat secara online secara singkat.

BACA SELANJUTNYA

Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF