Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 14 April 2023 | 15:01 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sempat menghebohkan media sosial, kasus QRIS palsu di kotak amal masjid belum lama ini. Menanggapi kasus tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo pun akhirnya buka suara.

Kominfo menyebutkan kalau apa yang pelaku tempelkan di kotak amal masjid tersebut bukanlah QRIS palsu. Berikut ini penjelasan Kominfo.

Diwartakan Suara.com, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan kalau stiker QRIS yang ditempelkan oleh pelaku tersebut justru bukanlah QRIS palsu.

"Ada orang menempelkan, bukan QRIS palsu. Qris kan siapa saja bisa punya. Dia itu memang sudah kejahatan, bukan lagi palsu," kata pria yang akrab disapa Semmy ini di sela-sela konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).

Ia menerangkan modus pelaku, yang mana QRIS yang sudah ada ditempelkan kembali oleh si penipu. Hal itulah yang kemudian berefek ke masyarakat apabila melakukan pemindaian (scan).

Maka dari itu Semmy berpesan kepada masyarakat agar tidak asal scan QRIS di sembarang tempat, termasuk masjid. Sebab saat ini modus penipuan semakin canggih.

"Penipuan makin banyak lagi nih. Orang kan mau bersedekah di masjid main foto saja, enggak dibaca lagi tujuannya ke mana. Jadi itu harus diperhatikan," tukas dia.

Sebelumnya polisi telah menangkap pelaku penipuan modus mengganti atau memalsukan kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kotak amal di sejumlah masjid di Jakarta. Pelaku bernama M. Iman Mahlil Lubis (37).

Iman diciduk di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (11/4/2023).

"Ditangkap di Kebayoran Lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan.

Itulah tanggapan Kominfo soal aksi tempel stiker QRIS palsu di kotak amal masjid yang sempat menghebohkan belum lama ini. (Suara.com/ Dicky Prastya)

BACA SELANJUTNYA

Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan