Rabu, 08 Mei 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 08 Mei 2023 | 18:50 WIB

Hitekno.com - Popularitas chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI), ChatGPT, semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Penelitian terbaru dari Kaspersky mengungkap bagaimana dampak ChatGPT memengaruhi dunia kencan.

Cukup mengejutkan, banyak pria lajang mengaku bahwa mereka akan menggunakan ChatGPT untuk "menipu" calon pasangan kencan.

Lebih dari setengah (54 persen) pria lajang yang disurvei mengatakan bahwa mereka mungkin berminat menggunakan ChatGPT untuk menipu calon pasangan di aplikasi kencan agar terlihat lebih supel atau pintar saat mencari cinta.

Temuan ini merupakan bagian dari penelitian Kaspersky "Date or DAIte?" yang menyurvei pria dan wanita lajang di Inggris untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) khususnya ChatGPT memengaruhi dunia kencan.

Temuan mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT sebagai "dorongan" virtual yang membantu sudah berjalan dengan baik.

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Sebanyak 75 persen dari semua pengguna aplikasi kencan mengatakan bahwa mereka akan mengeksplorasi penggunaan ChatGPT untuk memberikan topik obrolan yang sempurna.

Survei menemukan bahwa bukan hanya kualitas tetapi juga kuantitas yang dipengaruhi oleh ChatGPT, dengan 51 persen wanita lajang mengakui bahwa mereka akan menggunakan alat AI tersebut untuk berbicara dengan beberapa calon pasangan kencan di saat yang sama.

Namun, temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru catfishing berbasis AI, dengan 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan online merupakan hal yang tidak jujur.

Crystal Cansdale, pakar kencan di Inner Circle, aplikasi kencan global yang mengutamakan kualitas, berkomentar bahwa saat ini semakin banyak orang bosan dengan aplikasi kencan karena ada banyak tekanan untuk menjadi pribadi yang "asli/original".

"Dengan teknologi AI seperti ChatGPT yang sekarang tersedia, saya tidak terkejut bahwa orang lajang memilih mencoba menggunakannya untuk membantu mereka menonjol dari yang lain, tetapi penggunaan chatbot merupakan bentuk kepalsuan dan ini menjadi kekhawatiran," ujarnya.

"Keaslian adalah inti dari membangun hubungan, dan terlepas dari seberapa "nyata" pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, itu hanya akan membawa Anda pada hal yang tidak nyata,” dia menambahkan.

Mungkin mengejutkan, terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar orang dewasa lajang akan menggunakan ChatGPT untuk membantu percakapan kencan waktu nyata mereka, hanya 37% yang terbuka menggunakan alat tersebut untuk meningkatkan profil mereka.

David Emm, Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team, Kaspersky, mengomentari temuan tersebut.

“Jika AI akan membuat catfishing lebih mudah, penting bagi individu untuk tetap waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara online. Selalu berhati-hati dan verifikasi keaslian orang yang Anda ajak bicara untuk menghindari menjadi korban taktik penipuan,” katanya. (Suara.com/ Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat