Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Google berencana melakukan perubahan besar pada mesin pencari mereka dengan menambahkan fitur visual, konten pendek, serta lebih manusiawi. Demikian dilaporkan oleh Cnet. Pembaruan ini ditujukan khususnya untuk para remaja di seluruh dunia. Fitur yang akan ditambahkan meliputi kecerdasan buatan (AI) seperti chat, lebih banyak konten dari media sosial dan video pendek.
Perubahan desain mesin pencari Google akan membawa perubahan signifikan dalam industri teknologi dan budaya. Selain itu, AI juga akan tersedia secara luas dalam cara yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Pengguna yang mencari informasi akan lebih sering didorong untuk mengajukan pertanyaan lanjutan atau melakukan swipe pada konten visual seperti video TikTok.
Pembaruan mesin pencari Google ini terjadi ketika Google menghadapi persaingan baru dari TikTok. Lebih banyak anak muda menggunakan aplikasi video pendek populer tersebut untuk mencari informasi tentang restoran dan topik lainnya. Bulan September lalu, Google mulai menampilkan video pendek dalam pencarian. The Journal kini mengatakan bahwa konten semacam itu akan diberikan lebih banyak ruang di mesin pencarian.
Perubahan desain mesin pencari Google ini juga datang ketika Google semakin dihadapkan pada tantangan dari mesin pencari Bing buatan Microsoft, yang baru-baru ini mengintegrasikan teknologi AI chat. Dan ini juga datang menjelang konferensi tahunan Google I/O yang dijadwalkan pada 10 Mei, di mana perusahaan secara luas diharapkan akan memamerkan produk AI.
Baca Juga
Bulan lalu, New York Times melaporkan bahwa Google sedang mengerjakan mesin pencari berbasis AI yang dimaksudkan untuk menawarkan "pengalaman yang lebih personal," lebih bersifat percakapan dan "menduga" kebutuhan Anda. CEO Google, Sundar Pichai, juga mengatakan bahwa Google akan "pasti" menambahkan chat AI ke mesin pencari mereka.
Namun, terdapat juga kekhawatiran bahwa respons bot AI dan konten yang dibuat oleh pengguna seperti video TikTok dapat berisi misinformasi. Peneliti Geoffrey Hinton, yang dikenal sebagai "bapak AI," juga mengatakan bahwa ia telah meninggalkan Google agar dapat dengan bebas berbicara tentang risiko AI, termasuk misinformasi dan ancaman terhadap pekerjaan orang.
Terkini
- Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
- Capai 100 Juta Pengguna, Zoho Perkuat Memperkuat Pertumbuhan Bisnis Kawasan Asia Pasifik
- Registrasi Local Media Summit 2023 Telah Dibuka, Pertemuan Tahunan Media Lokal se-Indonesia
- Sinergi Exabytes Indonesia dan EasyStore Targetkan 5.000 UMKM
- Grab Indonesia dan OVO Donasikan Rp 1,5 Miliar untuk Berbagai Komunitas
- Fitur utama Batoto, Aplikasi Baca Komik Seru
- Layanan Hemat, Upaya Gojek Perluas Pasar sekaligus Dorong Peluang Pendapatan Mitra
- Apa yang Ditawarkan JKIND di GIIAS 2023?
- Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
- Bagaimana Staffinc Suite Bantu Ariston Optimalkan Promosi Penjualan
Berita Terkait
-
Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
-
Fitur utama Batoto, Aplikasi Baca Komik Seru
-
Aplikasi Kalender Jawa, Memudahkan Penanggalan
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya
-
Inara Rusli Berperilaku Begini Saat Live TikTok, Netizen Malah Nyinyir
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Keunggulan WhatsApp Dibandingkan dengan Aplikasi Chatting Pesaing Lainnya
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif