Hitekno.com - Google meluncurkan mesin bahasa terbaru yang disebut PaLM 2 sebagai upaya untuk bersaing dengan OpenAI dan Microsoft di masa depan. PaLM 2 dapat menyelesaikan berbagai tugas, termasuk matematika, coding, reasoning, multilingual translation, dan natural language generation.
Google mengklaim telah melatih PaLM 2 pada teks multilingual dari lebih dari 100 bahasa. Ini memberinya keunggulan dalam memahami idiom dan frasa dalam bahasa yang berbeda serta membuatnya lebih baik dalam reasoning dan common sense.
Menurut laporan dari Android Headlines, Google juga membuat versi khusus dari sistem ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Versi ini termasuk Med-PaLM 2, yang dilatih pada data kesehatan untuk menjawab pertanyaan serupa yang ditemukan dalam Ujian Lisensi Medis AS pada tingkat "ahli", dan Sec-PaLM 2, versi yang dapat membantu mendeteksi ancaman dalam kode dan menjelaskan perilaku skrip berbahaya potensial.
Google mengatakan bahwa PaLM 2 sudah digunakan untuk menggerakkan 25 fitur dan produk, termasuk chatbot eksperimentalnya, Bard, serta aplikasi Google Workspace seperti Docs, Slides, dan Sheets.
Baca Juga
Selain itu, untuk memudahkan ponsel menjalankan sistem AI, Google juga mengembangkan versi ringan dari PaLM 2 yang disebut Gecko, yang dapat memproses 20 token per detik.
Meski PaLM 2 sudah merupakan salah satu sistem AI yang paling canggih, Google sudah mengerjakan penerusnya yang disebut Gemini yang akan menjadi lebih efisien dan multimodal.
Namun, persaingan untuk membangun sistem AI tercanggih telah memicu debat tentang potensi ancaman dari sistem-sistem ini, termasuk penyalahgunaan, bahasa manipulatif, dan kebohongan.
Oleh karena itu, perusahaan seperti Google dan OpenAI harus menetapkan langkah-langkah ketat untuk memastikan bahwa perkembangan pesat ini tidak datang dengan biaya sistem AI yang lepas kendali.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
OpenAI Ingatkan Microsoft tentang Perilaku Aneh dari Bing Chat
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?