Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sejak peluncurannya secara internasional pada tahun 2017, TikTok telah menjadi fenomena di seluruh dunia. Dengan pengguna menghabiskan berjam-jam untuk menjelajahi konten yang menghibur, peluang kerja unik pun muncul. Ubiquitous, sebuah agensi pemasaran influencer, menawarkan $100 per jam untuk menonton video TikTok selama 10 jam. Namun, mengapa demikian? Dan apa artinya ini bagi pengguna TikTok dan platform itu sendiri?
Dilansir dari Gizchina, Ubiquitous tengah berusaha untuk memahami tren-tren baru yang muncul di dunia maya. Untuk mencapainya, mereka punya rencana cerdas. Mereka memutuskan untuk membayar pengguna untuk menonton video TikTok selama 10 jam. Peserta yang terpilih akan mendapatkan bayaran $100 (sekitar hampir 1,5 jutaan rupiah) per jam. Tawaran menguntungkan ini bertujuan untuk mengumpulkan wawasan berharga tentang dunia TikTok yang selalu berubah.
Bukan hanya pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang, tetapi ini juga memungkinkan Anda untuk menikmati hobi favorit Andaâmenonton TikTok. Jujur saja, ini adalah situasi yang menguntungkan bagi semua orang. Anda akan dapat menikmati platform yang Anda sukai sambil menghasilkan jumlah uang yang signifikan.
Proses aplikasi pun cukup sederhana. Kandidat yang tertarik harus terlebih dahulu berlangganan saluran YouTube Ubiquitous. Mereka juga perlu mengirimkan deskripsi singkat mengapa mereka adalah orang yang paling cocok untuk pekerjaan tersebut. Pelamar juga harus memenuhi persyaratan berikut:
Baca Juga
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki akun TikTok
- Memiliki pemahaman yang mendalam tentang tren TikTok
Anda juga perlu mengetahui cara kerja TikTok dan mengenal tren-trennya. "Memiliki minat yang kuat pada media sosial akan selalu menjadi keuntungan besar bagi setiap pelamar. Dengan kata lain, kami akan mendorong semua orang yang memiliki akun di aplikasi ini untuk mengajukan aplikasiâsiapa tahu apa yang bisa terjadi," kata Jeremy Boudinet, wakil presiden pertumbuhan Ubiquitous, kepada Newsweek.
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
3 Tips Mendigitalisasi Foto dan Video Momen Lebaran: Pilah, Pilih, Pulih
-
Bagaimana Cara Mengedit Video Seperti Profesional dengan CapCut Creative Suite?
-
Profil dan Biodata Codebluuuu Tiktok yang Viral Ribut dengan Farida Nurhan
-
Viral Video Mahasiswi KKN yang Diusir Warga Akhirnya Minta Maaf, Malah Kena Nyinyir Netizen
-
Inara Rusli Berperilaku Begini Saat Live TikTok, Netizen Malah Nyinyir
-
3 Cara Memasang Video di PowerPoint, Presentasi Makin Menarik
-
Ramai di TikTok, Ini Sederet Dampak Buruk Main Roleplay pada Anak
-
Viral di TikTok, Apa Itu Roleplay?
-
Sedah Marak di TikTok, Apa Itu Roleplay RP dan Dampak Buruknya
-
Apa Itu Roleplay yang Viral di TikTok? Ketahui Dampak Buruknya?