Sabtu, 27 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 01 Juli 2023 | 20:11 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Qualcomm baru-baru ini membahas mengenai potensi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masa depan. Mereka turut menyinggung adanya Hybrid AI yang bakal meluncur.

Hybrid AI diklaim dapat menghasilkan karya digital dan memberikan banyak manfaat di masa depan.

Berdasarkan penjelasan dari Country Director Qualcomm Indonesia Shennedy Ong, Hybird AI merupakan teknologi AI besutan Qualcomm yang menggabungkan antara pemrosesan AI di cloud dengan perangkat.

Sehingga, menghasilkan komunikasi yang mulus antara Cloud dan perangkat Edge.

“Inilah yang kita namakan Hybird AI karena semua yang ada di cloud untuk prosess input, mereka pasti butuh semua perangkat yang di edge ini untuk cloud,” pungkas Shennedy dalam acara Snapdragon Academy 2023: The Future of AI is Hybird di Jakarta.

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Qualcomm sendiri sudah membuat sebuah One Technology Road Map yang akan digunakannya untuk mengembangkan Hybird AI tersebut. Teknologi tersebut terdiri atas connectivity, CPU processing, GPU Graphic dan masih banyak lagi.

Semua teknologi tersebut akan dibawa ke cloud supaya dapat memberi “kepintaran” kepada perangkat yang ada. Mulai dari perangkat wearable, hearable hingga perangkat XR dan VR/AR.

Lebih lanjut, Hybird AI sendiri juga dapat memungkinkan generative AI untuk menghasilkan karya digital pada perangkat. Teknologi ini akan secara otomatis juga dapat melakukan penilaian kapan proses generative AI dapat berlangsung di perangkat maupun cloud. Penilaian tersebut didasarkan pada efisiensi dan kebutuhan kecepatan dalam pengambilan data atau keputusan.

Dikutip dari Gadgetdiva.id (jaringan Suara.com), Hybird AI sendiri memiliki beragam manfaat. Di antaranya ialah meningkatkan kemampuan analisis data pada perangkat yang melahirkan banyak inovasi, mendorong transformasi digital pada berbagai sektor dan melindungi dari kebocoran data karena data hanya berada di perangkat.

Adapun dampak yang dapat diberikan oleh Hybird AI terhadap transformasi digital. Salah satu contohnya di pabrik, dengan adanya teknologi AI ini pabrik tak perlu lagi memerlukan intervensi manusia.

Di samping itu, Shennedy turut menyampaikan pendapatnya terkait tantangan adopsi AI di Indonesia. Menurut dia, tantangannya ialah minimnya developer lokal yang berfokus pada pengembangan di bidang AI.

“Sekarang ini memang tantangannya adalah belum banyak developer yang fokus di bidang AI,” pungkas dia.

Oleh sebab itu, menurut Shennedy, Indonesia masih memerlukan developer lokal untuk berkontribusi dalam pengembangan AI tersebut. Mereka bisa memanfaatkan platform yang sudah ada maupun merancang sendiri platform yang mereka inginkan.

Qualcomm sendiri telah menyediakan AI Stack, yakni sebuah wadah untuk mencetak developer lokal. Di sini, para developer lokal dapat merancang sendiri desain platform yang berhubungan dengan AI dengan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh Qualcomm.

“Jadi ke depannya mungkin kita bisa berharap akan lebih banyak lagi developer di Indonesia yang ingin mengembangkan platform AI menggunakan Qualcomm AI Stack,” tutup dia.

BACA SELANJUTNYA

Perbandingan Mediatek Dimensity 1080 vs Snapdragon 782G, Ini Plus dan Minusnya