Hitekno.com - WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi komunikasi paling populer, tidak hanya untuk mengirim pesan atau berbagi momen, tetapi juga sebagai sarana transaksi dan interaksi sehari-hari bahkan hingga dimanfaatkan oleh oknum untuk penipuan.
Sayangnya, popularitas ini juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai bentuk penipuan WhatsApp yang bisa menjerat siapa saja, mulai dari hadiah palsu, permintaan kode OTP, hingga modus berpura-pura menjadi teman atau keluarga.
Mengetahui jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp menjadi langkah penting agar kita tetap aman dan tidak mudah menjadi korban.
Modus-modus penipuan sering dilakukan lewat WhatsApp karena aplikasi ini sangat populer dan hampir dimiliki semua orang, sehingga penipu memiliki target yang luas.
Selain itu, pesan WhatsApp terasa lebih personal dan terpercaya, terutama jika datang dari kontak yang dikenal, membuat korban cenderung cepat bereaksi.
Fitur pengiriman instan, end-to-end encryption, dan minimnya moderasi konten juga memudahkan penipu melakukan aksinya tanpa mudah terlacak.
Ditambah lagi, membuat akun palsu di WhatsApp sangat mudah hanya dengan nomor telepon, serta fitur seperti link, gambar, dan grup chat bisa dieksploitasi untuk phishing atau social engineering, menjadikan WhatsApp medium ideal bagi berbagai modus penipuan.
Berikut jenis-jenis penipuan di WhatsApp yang sering terjadi:
1. Penipuan Verifikasi Kode OTP (One-Time Password)
- Pelaku mengaku dari WhatsApp/Telegram/Bank, minta kode 6 digit yang masuk ke HP korban.
- Akibat: Akun WA korban diambil alih, kontak dijadikan target berikutnya.
- Ciri: Nomor asing +62, pesan mendadak, ancaman "akun akan diblokir".
2. Penipuan Modus "Salah Kirim Uang"
Baca Juga:
Google Maps Bisa Dipakai Offline! Ini Cara Gunakan Navigasi Tanpa Koneksi Internet
- Pelaku kirim bukti transfer palsu (rek. korban), lalu minta dikembalikan ke nomor lain.
- Variasi: "Mama minta pulsa", "Teman salah transfer".
3. Penipuan Investasi Bodong atau Crypto atau Pinjol Ilegal
- Undang masuk grup WA "investasi cuan 100 persen/hari".
- Minta transfer ke rekening pribadi, lalu akun hilang.
- Sering pakai nama Binomo, Olymp Trade, atau pinjol abal-abal.
4. Penipuan Lowongan Kerja (Job Scam)
- Tawarkan kerja remote gaji besar, minta biaya registrasi atau administrasi.
- Atau minta data KTP untuk "proses", lalu dipakai pinjol ilegal.
5. Penipuan Hadiah atau Undian Berhadiah
- "Selamat! Anda pemenang undian Shopee atau Tokopedia, klik link untuk klaim."
- Link berisi phishing → data login dicuri.
6. Penipuan "Akun Akan Diblokir" (Impersonasi Official)
- Mengaku dari WhatsApp Official, minta klik link untuk "verifikasi".
- Link mengarah ke situs palsu untuk curi data.
7. Penipuan Romantis (Catfishing atau Sugar Daddy)
- Bangun hubungan via WA, lalu minta uang untuk tiket, rumah sakit, dll.
- Korban biasanya perempuan usia 30+.
8. Penipuan File APK (Malware)
- Kirim file .apk (misal: "update WhatsApp baru", "sticker lucu").
- Setelah di-install, HP dikendalikan dari jarak jauh.
Tips Aman dari Penipuan WA:
- Aktifkan 2-Step Verification di WhatsApp (Settings → Account).
- Jangan pernah kasih kode OTP ke siapa pun.
- Cek nomor pengirim: Penipu sering pakai +62 atau nomor luar.
- Laporkan dan blokir nomor mencurigakan.
- Gunakan WhatsApp resmi, jangan klik link sembarangan.
Intinya, kita memang harus lebih jeli dan hati-hati saat menggunakan WhatsApp, jangan langsung percaya pesan yang terlihat mencurigakan, apalagi kalau minta data pribadi atau uang. Ingat, lebih baik waspada daripada menyesal belakangan!
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Netflix Adaptasi Tiga Novel Dee Lestari menjadi Original Series
-
Cara Membuat Makalah di HP dengan Word dan Google Docs: Praktis, Cepat, dan Anti Ribet!
-
Begini Cara Membuat Chatbot WhatsApp Business Tanpa Ribet, Cek Fitur dan Tips Maksimalin Penjualan!
-
3 Cara Menggunakan Voucher TikTok Shop Agar Diskon Muncul Saat Checkout
-
Cara Menambahkan Nada Dering di HP Samsung, Tambah Ringtone Kustom Tanpa Aplikasi Tambahan