Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Alien mungkin tak perlu dicari ke tata surya apa lagi galaksi lain, karena diduga mahluk luar angkasa itu hidup bertetangga dengan manusia di bawah naungan bintang induk yang sama: Matahari.
Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan akhir Februari kemarin, para ilmuwan menjelaskan bahwa alien diduga kuat hidup di Enceladus, salah satu bulan Planet Saturnus yang hanya dipisahkan oleh Mars dan Yupiter dari Bumi.
Studi yang yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications itu, menunjukkan bahwa Enceladus, yang diselimuti es, memiliki kondisi lingkungan ideal untuk berkembangnya mikroorganisme penghasil metana (methanogenic).
Di Bumi mahluk methanogenic ini banyak ditemukan. Mereka biasanya hidup di lingkungan ekstrem, sama seperti di Enceladus. Salah satunya adalah yang dinamai Methanothermococcus okinawensis.
Jejak Metana dalam Uap Air
Methanothermococcus okinawensis, di Bumi, bisa ditemukan di lingkungan yang sangat panas, dekat dengan lubang-lubang hidrotermal di lautan dalam. Organisme ini bisa mengubah karbon dioksida dan hidrogen menjadi metana. Mereka tak tergantung pada oksigen.
Para ilmuwan dari Jerman dan Austria, yang menggelar studi itu, menduga mahluk macam inilah yang menetap di Enceladus - sebuah bola es raksasa yang di balik lapisan es tebalnya tersembunyi lautan luas yang hangat.
Dalam beberapa studi sebelumnya, para saintis sudah menemukan uap-uap air yang menyusup keluar dari retakan-retakan es di permukaan Enceladus. Di dalam uap air itu para ilmuwan mengidentifikasi adanya jejak-jejak metana.
"Kami menyimpulkan bahwa sebagian dari CH4 (metana) yang terdeteksi di Enceladus, diduga kuat, dihasilkan oleh metanogen," tulis para peneliti.
Bukan Alien Cerdas
Mereka juga meyakini bahwa Enceladus memiliki cukup banyak kandungan hidrogen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi mahluk methanogenic.
Meski demikian, salah satu peneliti, Simon Rittmann, menekankan bahwa studinya itu dilakukan hanya di laboratorium. Ilmuwan dari Universitas Wina, Austria itu, menegaskan bahwa studi tersebut tak serta-merta memastikan ada bukti kehidupan di luar Bumi.
Lebih jauh Rittman memperingatkan bahwa yang diduga berdiam di Enceladus adalah mahluk hidup sederhana, tak cerdas atau lebih cerdas dari manusia.
"Studi kami hanya soal mikroogranisme," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP, "Saya menghindari semua spekulasi soal bentuk kehidupan yang lebih cerdas."
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bukan RRQ Lemon, Jonathan Liandi Sebut Player Ini 'The Real Alien' di MPL Indonesia
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Satelit di Saturnus Ini Diduga Kuat Punya Kehidupan
-
Semakin Sering Klaim Penampakan UFO pada 2022, Pakah Alien Ada?
-
Ilmuwan Ungkap Dugaan Kenapa Belum Ada Alien yang Ingin Mampir ke Bumi, Ini Sebabnya
-
Cowok Ganteng Ini Memilih Jadi "Alien Hitam", Akun Instagram-nya Capai 1,3 Juta Follower
-
Peneliti Ini Patahkan Klaim China yang Berhasil Tangkap Sinyal Alien
-
China Klaim Telah Menerima Sinyal Peradaban Alien di Luar Sana
-
Dugaan Ilmuwan, Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi
-
Militer Amerika Rilis Rekaman Video UFO ke Publik, Adakah Bukti Alien di Sana?