Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Sabtu, 23 Juni 2018 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Millenial pasti sangat percaya dengan ramalan astrologi.

Biasanya, kamu akan membuka majalah dan mencari rubik ramalan astrologi untuk kepo dengan keadaan asmara kamu, keuangan, bahkan kesehatan.

Namun, apa ramalan tersebut bisa dipercaya?

Jika kamu menjawab yakin bahwa ramalan astrologi itu bisa dipercaya, kamu tentu perlu mengetahui sejarah bagaimana ramalan yang satu ini bisa begitu populer.

Astrologi sendiri adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan, dan matahari) dengan nasib manusia.

Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya dalam zodiak.

Astrologi/Politeka.net

Zodiak kamu akan berdasarkan pada kedudukan matahari dalam zodiak pada tanggal kelahiran kamu.

Misalnya untuk kamu yang lahir pada bulan November, akan berzodiak Scorpio, karena pada tanggal tersebut matahari berada di wilayah rasi bintang Scorpio.

Kedudukan matahari dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang menyebabkan terdapat 2 macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.

Sebagian besar astrolog Barat dan astrolog Indonesia menggunakan zodiak tropikal.

Zodiak tropikal didasarkan atas waktu tropikal atau gerakan nyata zenit matahari melintasi langit dalam setahun.

Sedangkan zodiak siderial, berdasarkan pada gerakan nyata zodiak itu sendiri.

Menurut sejarahnya, astrologi disebutkan sudah ada sejak tahun 2000 SM.

Ramalan ini dibuat oleh suku Babel (Babil atau Babilonia) di Mesopotamia, sebuah daratan di antara sungai Tigris dan Eufrat.

Suku ini begitu percaya dan menyembah benda-benda langit.

Mereka menganggap, benda-benda langit tersebut sebagai dewa-dewi, dan meyakini pergerakan benda-benda tersebut untuk memprediksi masa depan.

Beberapa zodiak yang selama ini kita percaya, adalah, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.

Astrologi/The Astrology Pod

Menurut seorang guru dari Biology Zenius Education bernama Fanny Rofalina, ramalan zodiak hanya sebuah fenomena validasi subjektif yang terjadi ketika dua peristiwa yang tidak terkait dianggap berhubungan karena dianggap valid.

Dengan kata lain, hal ini karena sugesti yang membuat keyakinan dan ekspektasi menuntut adanya hubungan antara dua peristiwa tersebut.

"Ketika kita tidak bisa berpikir jernih, maka kemampuan kita sebagai manusia mandiri akan terkikis. Maka kita akan dengan mudah disuapi infromasi dari orang lain, padahal kenyataannya belum tentu benar." ungkapnya.

Menurut jajak pendapat Gallup, 25 persen dari orang Amerika percaya astrologi.

Bahaya yang bisa saja ditimbulkan adalah bahwa astrologi mampu mempromosikan uncritical thinking.

Hal ini dikhawatirkan membuat seseorang menjadi gampang percaya dengan cerita anekdot, yang membuatnya tidak bisa berpikir jernih dan kritis.

Seram juga kan efek dari ramalan zodiak ini?

Sekarang, tergantung kamu mau percaya atau tidak dengan ramalan zodiak ini.

Walaupun suka membaca ramalan zodiak, kamu harus tetap berpikir jernih dan kritis ya guys.

BACA SELANJUTNYA

CEK FAKTA: Benarkah NASA Temukan Zodiak Baru, Rasi Bintang ke-13?