Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ketika Indonesia sedang hangat-hangatnya membicarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, pekan ini Asgardia, yang diklaim sebagai negara antariksa pertama di alam semesta, melantik pemimpin pertamanya di Wina, Austria.
Dalam sebuah upacara mewah di Istana Hofburg, Wina, Senin (25/6/2018), sekitar 200 tamu menghadiri pelantikan Igor Ashurbeyli, seorang ilmuwan dan jutawan Rusia, sebagai "kepala negara" Asgardia pertama dalam sejarah.
"Hari ini akan dicatat sebagai peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia," kata Ashurbeyli dalam pidato pelantikannya.
"Kami telah membentuk lembaga-lembaga pemerintahan. Saya dengan ini mengumumkan dengan keyakinan penuh bahwa Asgardia - negara antariksa pertama - telah lahir," lanjut lelaki 54 tahun tersebut.
Baca Juga
Ashurbeyli sendiri merupakan salah satu penggagas utama Asgardia sekitar dua tahun lalu. Ia mengklaim bahwa saat ini sudah ada lebih dari 200.000 warga Asgardia di Bumi, termasuk sekitar 7.000 dari Indonesia.
Asgardia diharapkan untuk mengumpulkan 150 juta manusia paling kreatif di Bumi dan dalam 10 tahun ke depan Ashurbeyli berambisi menciptakan sebuah "bahtera antariksa" yang dilengkali dengan gaya gravitasi buatan, tempat rakyat Asgardia menetap.
Di luar angkasa, Ashurbeyli yakin rakyatnya bisa terhindar dari kerusakan lingkungan dan perang. Meski demikian, mimpi hidup di luar angkasa itu tak murah.
Sejauh ini Ashurbeyli telah mendanai proyeknya itu dengan uang dari kantongnya sendiri. Tetapi di masa depan, rakyat Asgardia akan dipungut iuran tahunan sebesar 100 euro, pajak pendapatan, dan pajak usaha.
Pada Senin Ashurbeyli mengaku sudah berencana untuk meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Asgardia secara resmi. Ia juga mengklaim sudah berkomunikasi informal dengan beberapa negara, untuk pada akhirnya menjalin hubungan bilateral.
Saat ini Asgardia telah memiliki bendera resmi, undang-undang dasar, lagu kebangsaan, dan mata uang digital - yang dinamai solar - akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Ashurbeyli juga mengatakan Asgardia berencana membangun pemukiman permanen manusia di Bulan dalam tempo 25 tahun ke depan.
Tetapi sebagai permulaan, ia berencana mengirim beberapa satelit ke luar angkasa untuk menyediakan akses internet di ruang antariksa sekitar Bumi. Rencana ini akan diwujudkan dalam 5 - 7 tahun ke depan. Bahtera antariksa Asgardia akan beroperasi dalam 10 - 15 tahun mendatang.
Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Indonesia Riuh Pilkada, Asgardia Lantik Presiden Pertama.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Bukan Alien, Ini yang Malah Lebih Diwaspadai oleh Badan Pertahanan Antariksa AS
-
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat Bentuk Pusat Komando di Indo-Pasifik: Bukan Alien, Ternyata Ini Ancamannya
-
Luncurkan Satelit Canggih, China Siap Kuak Rahasia Matahari
-
NASA Sukses Hantam Asteroid Pakai Pesawat Luar Angkasa, Misi Pertahanan Bumi Perdana Lancar
-
NASA Ingin Hantam Asteroid Pakai Pesawat Luar Angkasa, Ini Tujuannya
-
Arab Saudi Akan Kirim Perempuan ke Luar Angkasa pada 2023