Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 03 Juli 2018 | 12:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Peluncuran sebuah roket yang dibuat oleh Interstellar Technologies Inc di Jepang mengalami masalah. Roket yang rencananya akan dikirim ke luar angkasa ini meledak setelah beberapa detik melakukan lepas landas.

Salah satu pendiri Interstellar Technologies Inc, Takafomi Horie menjelaskan bahwa roket itu (Momo-2) meledak sekitar Sabtu pagi pukul 05.30 waktu setempat. Takafomi yang juga mantan presiden perusahaan internet terkenal Livedoor Co juga mengatakan pada insiden itu tak ada korban jiwa.

Sumber: Youtube.com/ The Space Program

Dilansir dari Japan Times, Roket dengan berat 1 ton yang tanpa awak itu juga menandai kegagalan kedua berturut-turut untuk Interstellar Technologies. Roket ini mempunyai panjang 10 meter dengan diameter sepanjang 50 cm.

Sebelumnya, roket Momo mencoba mencapai ketinggian lebih dari 100 km namun misi harus dibatalkan karena kehilangan kontak ketika berada di ketinggian 20 km. Roket kedua yaitu Momo 2 juga tidak berhasil menjalankan misi karena gagal dan meledak ketika lepas landas.

Pemimpin perusahaan, Takahiro Inagawa mengatakan dalam konferensi pers bahwa perusahaanya tidak dapat segera memahami penyebab kejadian itu.

Sumber: Facebook.com/ @istellartech

"Kami tidak dapat mencapai apa yang kami harapkan, saya merasa prihatin untuk itu. Kami harus menemukan cara lain untuk meningkatkan performa roket kami," kata Takhiro menambahkan penjelasannya.

Peluncuran ini memakan biaya puluhan juta yen. Perusahaan ini mengumpulkan sekitar ¥ 28,4 juta atau Rp 3,7 miliar melalui crowdfunding. Momo 2 direncanakan akan dijatuhkan ke laut sesaat setelah berhasil mencapai luar angkasa.

Sumber: Facebook.com/ @istellartech

Peralatan yang dikembangkan oleh Universitas Teknologi Kochi ini bertujuan untuk mengukur bagaimana gelombang suara merambat di ketinggian tinggi. Tidak ada luka yang dilaporkan dalam ledakan spektakuler.

Peluncuran itu seharusnya mengirimkan roket yang membawa peralatan observasi ke ketinggian lebih dari 100 kilometer.

Sekitar 600 orang berkumpul untuk mengamati peluncuran.

BACA SELANJUTNYA

Korea Selatan Gunakan SpaceX untuk Kirim Misi ke Bulan