Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Seorang ilmuwan membuat inovasi dengan mengembangkan tanaman bercahaya yang bisa digunakan sebagai pengganti lampu.
Ilmuwan dari Universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil mengembangkan tanaman yang bisa menyala selama 4 jam tanpa listrik.
Kabarnya, usaha ini akan terus dikembangkan hingga bisa bertahan menyala hingga lebih dari 4 jam.
Inovasi ini diharapkan dapat mengganti fungsi lampu meja tanpa perlu disambungkan ke aliran listrik.
Baca Juga
Cahaya yang dihasilkan dari inovasi ini juga masih cukup kecil untuk digunakan membaca dalam keadaan gelap.
Tanaman yang bisa menghasilkan cahaya ini berasal dari nanopartikel yang mengandung luciferase.
Luciferase adalah zat yang berfungsi memberikan cahaya pada kunang-kunang.
Zat ini akan bereaksi pada molekul bernama Luciferin yang membuat cahaya terpancar dari tumbuhan.
Molekul lain yang ada ditumbuhan ini adalah Co-enzim A, yang membantu melindungi aktivitas Luciferase dari zat-zat yang berbahaya.
Sejauh ini, percobaan ini sudah dikembangkan pada beberapa jenis daun seperti selada, air, bayam, dan kale.
Jika nantinya percobaan ini berhasil, maka teknologi lampu akan segera berakhir.
Orang nantinya tidak lagi menggunakan listrik untuk menyalakan cahaya.
Bisa saja, suatu hari nanti, deretan pepohonan yang kamu temui di jalan, bisa menggantikan fungsi tiang lampu jalan yang selama ini digunakan.
Konsumsi energi dunia bisa berkurang. Mengingat saat ini ada 20% konsumsi energi dunia dihabiskan oleh penggunaan lampu.
Kita nantikan percobaan dari para ilmuwan mengenai tanaman bercahaya pengganti lampu ini ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan: Iklim Panas Perlambat Penyebaran COVID-19, Tapi Tak Matikan Virus
-
Hebat, AI Bisa Menebak Wajah Seseorang dari Suaranya
-
Ilmuwan MIT Menciptakan Mini Cheetah, Robot Pertama yang Bisa Salto
-
Ilmuwan Ciptakan Robot Cheetah, Mampu Melompat di Meja
-
Berkenalan dengan Norman, Artificial Intelligence yang Psikopat