Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Teori relativitas umum milik Einsten telah diakui kehebatannya oleh para ilmuwan. Setelah 100 tahun, sebuah penelitian tahun 2018 berhasil menguak teori lubang hitam supermasif yang dikemukakan oleh Albert Einstein.
Astronom menggunakan sebuah teleskop yang berukuran sangat besar dari European Southern Observatoryâs Very Large Telescope (VLT) untuk menyaksikan pergerakan bintang di dekat lubang hitam supermasif.
Dikutip dari Reuters, sebuah teori relativitas Einstein yang berusia 100 tahun meramalkan bahwa cahaya bintang akan merentang saat mendekati lubang hitam.
Cahaya bintang akan direntangkan ke panjang gelombang yang lebih jauh oleh medan gravitasi ekstrim dari lubang hitam.
Baca Juga
Saat peristiwa itu terjadi bintang akan menjadi lebih merah. Efek itu dikenal dengan sebagai pergeseran merah gravitasi.
"Ini adalah pertama kalinya kami dapat menguji secara langsung teori relativitas umum Einstein di dekat lubang hitam supermasif," kata Frank Eisenhauer, seorang astronom senior di Institut Max Planck .
Lubang hitam berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi dan memilki massa empat juta kali Matahari.
Para ilmuwan memilih satu bintang yang bernama S2 untuk diamati. Dengan orbit 16 tahun, mereka tahu bintang itu akan kembali mendekati lubang hitam pada tahun 2018.
Lebih dari 20 tahun, keakuratan instrumen mereka telah meningkat dan pada bulan Mei 2018 mereka melakukan pengukuran yang sangat tepat bersama dengan para ilmuwan seluruh dunia.
Data yang diukur itu menunjukkan kecepatan orbital bintang meningkat hingga lebih dari 25 juta kph (15,5 juta meter per jam) saat mendekati lubang hitam.
Panjang gelombang bintang membentang ketika berusaha untuk melarikan diri dari tarikan gravitasi lubang hitam supermasif. Tampilan bintang menjadi berubah dari warna biru ke merah.
Melihat fenomena itu, para ilmuwan takjub karena sekali lagi teori fisika mengenai lubang hitam supermasif Albert Einstein terbukti benar. Keakuratan teori tersebut tak diragukan meski sudah 100 tahun.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pengertian Kecepatan Cahaya Menurut Para Ahli dan Sejarahnya
-
Bagaimana Cara Mengukur Lubang Hitam Supermasif, Ini Penjelasan Astronom
-
Dilelang, Tulisan Tangan Rumus Albert Einstein Laku Rp 17 Miliar
-
Surat Lama Albert Einstein Akhirnya Ditemukan, Ungkap Hal Mengejutkan Ini
-
Teknologi Manusia Digital, Ilmuwan Bisa Hidupkan Kembali Albert Einstein
-
Ayah Bom Atom, Robert Oppenheimer Sesali Temuannya
-
Tiga Lubang Hitam Bakal Bertabrakan, NASA Sampai Keluarkan Peringatan
-
Misterius, Lubang Hitam Supermasif Ini Bersinar Tiap 9 Jam
-
Astronom Siap Saksikan Tabrakan Lubang Hitam Supermasif
-
Ditemukan Bukti yang Mendukung Teori Lubang Hitam Stephen Hawking