Kamis, 28 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Jum'at, 10 Agustus 2018 | 15:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Baru-baru ini, para peneliti menemukan dua mumi di Chile dengan mengenakan pakaian lengkap. Uniknya, kain yang digunakan dalam salah satu pakaian mumi perempuan ini mengandung racun.

Kedua perempuan ini diduga berusia antara 9 hingga 18 tahun.

Menurut peneliti, kedua perempuan ini dimakamkan dengan cara Inca yang mewah sekitar 500 hingga 600 tahun yang lalu di Chile Utara.

Sebelumnya, disebutkan jika kedua perempuan ini merupakan korban dari upacara pengorbanan manusia yang disebut dengan capacocha yang dilakukan antara tahun 1399 hingga 1475.

Upaca capacocha ini dilakukan dengan mengorbankan manusia di ibukota Cusco yang berjarak 1200 kilometer dari tempat mumi tersebut ditemukan.

Kain Beracun. (The Archaeology News Network)

Biasanya yang dikorbankan adalah anak-anak sebagai perayaan peristiwa penting yang terjadi pada Kaisar Inca.

Hal ini dilakukan untuk menghentikan bencana alami atau untuk ritual keagamaan.

Racun yang ditemukan di pakaian ini berasal dari pewarna merah pada kain yang terbuat dari cinnabar.

Cinnabar adalah batu mineral berwarna merah bata yang mengandung merkuri sulfida yang beracun.

Hingga kini, masih belum diketahui alasan penggunaan racun tersebut sebagai pewarna pakaian.

Pada kebudayaan Romawi dan Ethiopia, pewarna tersebut digunakan untuk mewarnai wajah dan tubuh.

Ilustrasi Mumi. (Science Direct)

Namun, dari hasil penelitian, kulit kedua mumi perempuan ini tidak diwarnai.

Dugaan lain muncul, jika cinnabar tersebut digunakan untuk mencegah adanya orang yang ingin mencuri dari kuburan tersebut. Faktanya, ada penelitian terdahulu yang menunjukan jika cinnaba digunakan oleh orang-orang Inca yang memiliki status sosial tinggi dan terpandang.

Wah, masih menjadi misteri ya penemuan mumi perempuan dengan pakaian beracun di Chile ini.