Hitekno.com - Dilaporkan sebelumnya, NASA akan menerbangkan pesawat ke Matahari. Namun rencana ini terpaksa ditunda karena masalah teknis.
Penerbangan ini dilakukan dalam rangka meneliti korona luar Matahari. Ini menjadi penerbangan pertama menuju Matahari.
Dilaporkan Metro.co.uk, kurang dari satu menit menjelang peluncuran atau pada 55 detik, roket Delta IV di Cape Canaveral, Florida harus ditunda.
Peluncuran pada hari Sabtu waktu setempat ini harus ditunda karena ditemukannya masalah. Rencananya NASA akan mencoba lagi di hari Minggu waktu setempat.
Baca Juga
United Launch Alliance mengatakan kalau terjadi masalah dengan tekanan helium di roket.
Ketika peluncuran, alarm tekanan gas helium menyala merah padam. Petugas pun memerintahkan untuk menahan peluncuran roket ini.
Jika masalah ini cepat selesai, mereka akan mencoba peluncuran pada hari Minggu waktu setempat.
Roket Delta IV ini membawa Parker Solar Probe, pesawat luar angkasa yang akan terbang menuju Matahari.
Parker Solar Probe akan menjadi pesawat yang bisa mencapai jarak terdekat dengan Matahari.
Misi bernilai 1,5 juta dolar AS ini sendiri telah mengalami keterlambatan seminggu. Hal ini karena masalah pada roket peluncurnya.
Sedangkan pada Sabtu (11/8/2018), ribuan penonton sudah siap menyaksikan peluncuran ini. Termasuk astrofisikawan Universitas Chicago, Eugene Parker.
Nama Eugene Parker sendiri dipakai sebagai nama pesawat luar angkasa tersebut.
Eugene Parker adalah orang yang berhasil memprediksi "solar wind" atau partikel yang mengalir secara terus menerus dari Matahari ke seluruh tata surya.
Eugene Parker yang telah berusia 91 tahun ini sangat ingin menyaksikan peluncuran Roket Delta IV yang membawa Parker Solar Probe.
Ia berencana untuk kembali menghadiri peluncuran berikutnya. Ia optimis misi penerbangan ke Matahari ini dapat sukses.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Apa Itu Gerak Semu Matahari? Apa Saja Efeknya?
-
Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia
-
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida, Cek Penjelasan Lengkapnya
-
Tata Cara Salat Gerhana, Terdapat Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia