Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Tepat dua minggu setelah gempa berkekuatan 7,0 skala ricther, gempa kembali mengguncang wilayah Lombok pada Minggu malam (19/08).
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami dari Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan bahwa gempa berkekuatan 6.9 skala richter tersebut merupakan gempa baru, bukanlah susulan dari gempa yang terjadi sebelumnya.
Daryono juga menambahkan, bahwa gempa yang terjadi di Lombok disebabkan oleh sumber yang sama, yaitu Flores Back Arc Thrust atau Sesar Naik Flores.
Belakangan ini, sesar tersebut telah membuat sejumlah gempa besar, dari yang berkekuatan 5,9 hingga 7,0 skala richter. Aktivitas sesar tersebutlah yang memicu adanya ''multiplet gempa''.
Baca Juga
Flores Back Arc Thrust telah mencatat sejarah yang menjadi pemicu gempa yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Seperti gempa dengan kekuatan 7 skala richter yang mengguncang Bali dan Nusa Tenggara pada 22 November 1815 lalu.
Sejarah lainnya yang pernah dicatat Flores Back Arc Thrust, pada tahun 1836 yang pernah merusak wilayah Bima.
Hingga pada 14 Juli 1976, Flores Back Arc Thrust tercatat sesimograf dengan baik saat gempa mengguncang Bali dengan kekuatan 6.6 skala richter. Karena gempa tersebut menelan sebanyak 599 korban jiwa dan merusak ribuan rumah.
Sebelumnya sejumlah gempa pada 2018 yang menimpa Lombok ini terjadi, Flores Back Arc Thrust ini juga pernah terjadi di Flores pada tahun 1992.
Pada tahun tersebut aktivitas Flores Back Arc Thrust dapat memicu tsunami dengan ketinggian 36 meter.
Setelah peristiwa itu, Flores Back Arc Thrust sudah jarang sekali terdengar hingga tahun 2018 ini.
Rentetan gempa yang terjadi tahun ini merupakan luapan Flores Back Arc Thrust yang memendam energinya puluhan tahun.
Hingga saat ini, belum bisa diprediksi berapa jeda waktu Flores Back Arc Thrust meluapkan energinya kembali setelah gempa minggu malam yang mengguncang Lombok.
Seorang pakar Tektonik dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano mengharapkan masyarakat Lombok dan sekitarnya harus tetap waspada, karena Flores Back Arc Thrust memicu gempa lain setelahnya.
Dan energi yang dilepaskan pada satu waktu bisa menyebabkan tekanan di wilayah lain yang sulit diprediksi.
Jadi untuk masyarakat Lombok dan wilayah sekitarnya tetap berhati-hati dan waspada ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter
-
Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan Magnitudo 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa M 5,2 Guncang Yogya Jumat Malam, Tidak Berpotensi Tsunami