Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Berdasarkan data yang ada, polusi udara menyebabkan kasus 4,5 juta kematian per tahun. Bahkan penelitian terbaru menyebutkan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan kita.
Semakin besar kita terpapar polusi udara maka semakin besar pula skor buruk yang kita dapat dalam tes verbal dan tes matematika.
Temuan tersebut menunjukkan adanya penurunan kapasitas kognitif otak kita.
Studi tentang efek polusi udara diterbitkan di dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science Notes.
Baca Juga
Dr Xin Zhang dari Beijing Normal University dan rekan-rekannya membandingkan nilai tes dari penelitian yang dilakukan pada sampel yang mewakili keluarga Cina yang terpapar polusi udara.
Dikutip dari IFLScience, mereka menemukan hubungan antara paparan polusi dan penurunan besar pada skor tes verbal serta penurunan kecil pada tes matematika.
''Pengaruh polusi udara pada tes verbal menjadi lebih besar seiring bertambahnya usia, terutama bagi pria dan yang kurang berpendidikan,'' kata penulis di dalam penelitiannya.
Misalnya untuk pria dengan pendidikan sekolah dasar, efek penurunan kemampuan verbal akan meningkat signifikan mulai umur 44 tahun.
Sementara untuk pria dengan pendidikan yang lebih tinggi, efek penurunan kemampuan verbal akan muncul setelah umur 65 tahun.
Para peneliti juga menyimpulkan penelitian ini kemungkinan relevan pada setiap lokasi yang mempunyai paparan polusi udara yang terus berlangsung.
Efek polusi udara. (Youtube/ World Economic Forum)
Selain itu penelitian ini juga relevan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan populasi lebih dari 100 ribu.
Kualitas udara untuk penelitian ini didasarkan pada pengukuran sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikel yang berdiameter lebih kecil dari 10 mikrometer di lokasi di mana para peserta tinggal.
Penelitian mengenai polusi udara yang mempengaruhi tingkat kecerdasan kita mematahkan teori bahwa skor IQ bersifat genetis.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Efek Polusi Udara, Empat dari Lima Keluarga di Delhi Mengalami Gangguang Kesehatan
-
Sharp Luncurkan Varian Baru Produk Air Purifier, Ini Keunggulannya
-
Inilah Kota dengan Udara Paling Beracun, Bukan di Indonesia
-
Menurut Ilmuwan, Ini Lokasi dengan Udara Terbersih di Bumi
-
Penampakan Polusi Udara di Eropa, Sesudah dan Sebelum Pandemi Virus Corona
-
Dampak Virus Corona, Satelit NASA ungkap Polusi Udara China Menurun Drastis
-
3 Tanaman Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Polusi Udara di Jakarta
-
Lawan Polusi Udara, Thailand Semprotkan Air Gula ke Langit
-
Sprimo, Gadget Mungil dan Pintar yang Bisa Memonitor Udara