Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gajah mungkin bukan hewan tercepat atau paling pintar yang pernah ditemukan. Tapi mereka bisa membantu umat manusia. Tak main-main, ilmuwan baru saja menemukan bahwa gen zombie gajah dapat membantu manusia mengobati kanker.
Penemuan ini sangat menggembirakan bagi ilmuwan. Di sisi lain, temuan ini sangat membingungkan. Ini adalah fenomena paling membingungkan untuk ilmuwan terutama sejak tahun 1970-an.
Bagaimanapun juga terkait dengan ukuran tubuh gajah, mereka seharusnya mempunyai peluang lebih tinggi untuk terpapar penyakit.
Semakin besar makhluk hidup, semakin banyak sel, dan semakin banyak jaringan tubuh maka semakin besar pula kemungkinan sel itu berubah untuk menjadi sel kanker.
Baca Juga
Itulah mengapa orang dengan postur tinggi lebih rentan terhadap penyakit kanker daripada orang dengan postur tubuh pendek.
Namun yang membuat bingung para ilmuwan adalah gajah memiliki peluang terkena kanker sebesar 5 persen.
Jumlah peluang itu setara dengan peluang terkena kanker hewan yang berukuran jauh lebih kecil.
Angka peluang terpapar kanker yang dimiliki manusia adalah sekitar 20 persen.
Dikutip dari ABC News, kini ilmuwan telah mempunyai jawaban terkait ketahanan gajah terhadap kanker yang dipublikasikan di dalam jurnal Cell Report.
Para ilmuwan dan juga peneliti dari Universitas Chicago mengumumkan bahwa mereka mungkin telah menemukan salah satu mekanisme perlindungan kanker.
''Apa yang kami temukan adalah gajah memiliki salinan tambahan gen yang bertugas membunuh sel ketika ada jenis stres yang menyebabkan kanker,'' kata Vincent Lynch, ahli genetika evolusi di Universitas Chicago.
Fungsional dari gen ini sangat luar biasa karena seharusnya gen ini tidak berfungsi atau mati. Ilmuwan menyebutnya dengan ''gen zombie'' karena mempunyai kemampuan untuk hidup lagi.
Gen zombie atau yang biasanya disebut dengan kode LIF6 (Leukemia Inhibitory Factor 6) telah berevolusi pada gajah sehingga dapat kembali dari kematian.
Saat kembali dari kematian, gen zombie dapat membunuh sel apapun yang menunjukkan kerusakan pada DNA sehingga mencegahnya menjadi kanker. Penemuan ini dapat membantu manusia mengobati kanker di masa depan.
Lynch juga mengatakan bahwa jika kita dapat memahami fungsi gen yang membuat gajah resisten terhadap kanker, kita dapat meniru fungsi itu dan mengembangkan obat pembunuh kanker.
Namun jangan senang dulu, ilmuwan yang terlibat penelitian juga berpesan bahwa pembuatan obat sangat rumit. Itu membutuhkan waktu setidaknya beberapa dekade lagi.
Namun penemuan gen zombie gajah setidaknya semakin membuat peluang manusia mengobati kanker lebih besar lagi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
R7 Pakai Nana Gajah di EXP Lane, Yu Zhong Dibuat Jadi Gak Berdaya, Lembek Banget!
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Link Nonton Induk Gajah Season 1 Full Episode, Serial Baru Marshanda dan Tika Pangabean
-
Link Nonton Induk Gajah, Duet Marshanda dan Tika Pangabean Jadi Ibu dan Anak
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia